PENERAPAN STRATEGI QSH SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MAPEL AKIDAH AKHLAK
KELAS IV MI
TARBIYATUL ISLAMIYAH WINONG
KECAMATAN WINONG
KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Penelitian
Tindakan Kelas
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas
Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL)
Disusun oleh :
AHMAD SAIFUDDIN
NIM. 220110089
PENDIDIKAN PROFESI GURU
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kualitas kehidupaan suatu bangsa sangat
ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi kemajuan
suatu bangsa dan Negara dalam menyonsong era globalisasi. Untuk mendukung
kemajuan suatu bangsa dan Negara, dunia pendidikan lebih dituntut untuk
meningkatkan mutu pendidikan sehingga nantinya dapat meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan perannya.
Pembaharuan pemdidikan selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
nasional. Dengan adanya kualitas pendidikan diharapkan dapat meningkatkan
harkat dan martabat rakyat Indonesia.
Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu upaya
mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani
kehidupan dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban manusia.
Pendidikan merupakan pilar-pilar untuk membentuk generasi yang cerdas, generasi
yang berilmu dan generasi yang mempunyai wawasan luas.
Hal ini menjadikan pendidikan sebagai suatu
keharusan bagi manusia dan berlangsung sepanjang hayat. Sejak kelahirannya ke
dunia, anak memiliki kebutuhan untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan sangat
dibutuhkan oleh setiap manusia agar dapat melakukan aktivitas sosial di
masyarakat tempat mereka berada. Adalah suatu kenyataan, anak sebagai makhluk
yang belum dewasa harus ditolong, dibantu, dibimbing, serta diarahkan agar
dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah melalui pendidikan formal di sekolah. Sebagai lembaga
pendidikan formal, sekolah tidak hanya berfungsi mengembangkan kecerdasan anak
tetapi juga mengembangkan kepribadian.
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kegiatan
yang melibatkan dua pihak yang saling berinteraksi, tidak hanya pihak pengajar
yang aktif tanpa diikuti keaktifan dari para siswa, sehingga disini siswa
dituntut untuk bersuara, berpendapat atau berargumen di dalam kelas yang
berkaitan dengan materi pelajaran / ilmu pengetahuan. Sehingga seharusnya dalam
proses KBM, antara siswa dan guru sama - sama aktif, dalam transfer ilmu
pengetahuan bisa berbentuk vertikal yaitu dari guru ke siswa atau dari siswa ke
guru, atau berbentuk horisontal yaitu dari siswa ke siswa yang lain.
Oleh karena itu melihat realitas yang ada di
lembaga pendidikan secara umum, dan di MI Tarbiyatul Islamiyah Winong khususnya, guru telah berupaya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti
metode ceramah dan tanya jawab. Ternyata keaktifan siswa masih kurang. yang mana para siswanya dalam menerima
pelajaran bidang pendidikan Islam dalam hal ini adalah pelajaran Akidah Akhlak
kurang begitu semangat dan aktif dalam proses KBM di kelas. Gejala yang ditemui diantaranya :
•
Jika guru memberikan pertanyaan, sebagian siswa tidak dapat menjawabnya.
•
Siswa kurang berani bertanya
mengungkapkan kesulitan dalam belajar.
•
Siswa dalam pembelajaran hanya menunggu instruksi
dari guru
Selain itu, siswa terlihat nurut-nurut saja,
kalau disuruh masuk mereka masuk, disuruh mencatat mereka mencatat, dan kadang kala
kebanyakan dari mereka mengantuk di dalam kelas saat berlangsungnya KBM.
Melihat situasi tersebut, dilakukan penelitian
untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dalam memahami materi
Akidah Akhlak bagi siswa kelas 4 MI. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian
dilakukan dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Selanjutnya, judul yang diambil dalam
penelitian ini adalah “Penerapan
Strategi Questions Students Have Dalam
Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas IV MI
Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran
2021/2022”.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana keaktifan siswa sebelum diterapkan strategi
Questions Students Have pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas IV MI
Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran
2021/2022?
2.
Bagaimana
keaktifan siswa sesudah
diterapkan strategi Questions Students Have pada mata pelajaran
Akidah Akhlak kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong
Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022?
3.
Adakah
peningkatan keaktifan siswa sesudah diterapkan strategi Questions Students Have pada mata pelajaran
Akidah Akhlak kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong
Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022?
C. TUJUAN DAN
MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian dalam tindakan kelas ini
adalah dengan menerapkan strategi Questions
Students Have dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran
Akidah Akhlak kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong
Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022.
2. Manfaat
Penelitian
a. Bagi Siswa
1)
Membiasakan siswa
untuk selalu aktif
dalam proses pembelajaran, khususnya pada pelajaran Akidah Akhlak.
2)
Menjadikan siswa yang aktif mengeluarkan tanggapan,
dan memberikan pertanyaan yang lebih berbobot.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dijadikan sebagai pedoman dan
acuan guru untuk meningkatkan keaktifaan siswa.
c. Bagi Madrasah
Menjadikan siswa yang unggul dalam prestasi
dan menjadikan pembelajaran aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KERANGKA
TEORI
1. Strategi
Kata “strategy” berasal dari kata kerja
bahasa Yunani, yakni “Stratego” yang berarti “merencanakan pemusnahan
musuh lewat penggunaan sumber-sumber yang efektif (Arsyad, A: 2002, 26).
Sedangkan menurut Crown Dirgantoro (2001, 5) mengemukakan bahwa kata strategi
berasal bahasa yunani yang berarti “kepemimpinan dalam ketentaraan”. Pengertian
tersebut berlaku selama perang berlangsung yang kemudian berkembang menjadi
manajemen ketentaraan dalam rangka mengelola para tentara bagaimana melakukan
mobilisasi pasukan dalam jumlah yang besar, bagaimana mengkordinasi komando
yang jelas dan sebagainya. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, dalam
pengembangannya konsep mengenai strategi harus terus memiliki perkembangan dan
setiap orang mempunyai pendapat atau definisi yang berbeda mengenai strategi.
Qanita Alya mengatakan bahwa strategi merupakan
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.[1]
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan method, or series
of activities designed a particular educational goal, yang artinya strategi
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya. W, 2006: 126).
Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran
atau tujuan yang telah di tetapkan.
2. Strategi Questions Students Have
Question Students Have adalah pertanyaan dari
siswa. Stategi Questions Students Have adalah strategi yang digunakan
untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan anak didik sebagai dasar untuk
memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Strategi ini menggunakan sebuah
teknik untuk mendapatkan partisipasi murid melalui tulisan. Hal ini sangat baik
digunakan pada murid yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keingingan,
dan harapan-harapan melalui percakapan. Selain bertanya, question students have
juga menuntut siswa dapat mencoba memberikan jawaban terhadap pertanyaan -
pertanyaan yang ada.[2]
3. Langkah- Langkah Strategi Questions Students
Have
a.
Pada
tiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok atau sesuai dengan jumlah peserta didik
b.
Bagikan
potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada siswa.
c.
Minta
setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan
materi pelajaran (tidak perlu menuliskan nama).
d.
Setelah
selesai membuat pertanyaan minta siswa untuk menggeser kartu pertanyaan kepada
teman disamping kirinya.
e.
Sesudah
mendapat kartu pertanyaan dari teman disampingnya, minta mereka membaca
pertanyaan tersebut. Jika ia juga ingin mendapatkan jawaban dari pertanyaan
yang ia baca suruh memberikan tanda centang (√). Jika tidak suruh untuk
langsung memberikan pada teman disampingnya.
f.
Setelah
kertas pertanyaan kembali pada pemiliknya, minta siswa yang mendapat centang
paling banyak untuk membaca pertanyaan.
g.
Berikan
jawaban kepada masing-masing pertanyaan yang sudah dipilih dengan:
1)
Memberikan
jawaban yang langsung dan singkat
2)
Menunda
pertanyaan hingga waktu yang lebih tepat
3)
Mengemukakan
bahwa untuk saat ini anda belum mampu menjawab atau persoalan ini (janjikan
jawaban secara pribadi jika memungkinkan).
h.
Jika
waktunya cukup minta siswa untuk membacakan pertanyaan yang tidak mendapatkan
suara (tanda centang) paling banyak.
i.
Jika jam
pelajaran habis minta siswa mengumpulkan semua kertas pertanyaan, karena dapat
anda jawab pada pelajaran atau pertemuan yang akan datang.
4. Keaktifan Siswa
Menurut
Mulyono,(Kurniati, 2009: 12) keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau
kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik.
Keaktifan dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan
bakat yang dimilikinya, peserta didik juga dapat melatih berfikir kritis, dan dapat memecahkan
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Keaktifan dipengaruhi beberapa faktor: (1) memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik,
sehingga mereka berperan
aktif dalam pembelajaran; (2) menjelaskan tujuan
instuksional (kemampuan dasar kepada peserta
didik); (3) mengingatkan kopotensi belajar kepada
peserta didik; (4) memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajari; (5) memberikan stimulus (masalah, topik, masalah konsep
yang akan dipelajari); (6) memunculkan aktifitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran; (7) memberikan umpan balik ( feedback ); (8) melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didik berupa tes sehingga
kemampuan peserta didik selalu terpantau
dan terukur; (9) menyimpulkan setiap materi diakhir pembelajaran.
Keaktifan siswa yaitu,
suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk
belajar secara aktif. Mereka secara aktif menggunakan otak mereka ,, baik untuk menemukan ide pokok
dari materi pelajaran, memecahkan persoalan
atau mengaplikasiskan apa yang di berikan oleh guru dalam mata pelajaran yang disajikan. Keaktifan
siswa dimaksudkan untuk untuk mengoktimalkan penggunaan semua
potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga
semua anak didik dapat mencapai
hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.
5.
Macam-macam keaktifan
Menurut
Sriyono, dkk (1992: 75) keaktifan jasmani dan rohani yang dilakukan peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Keaktifan indera; pendengaran, penglihatan, peraba, dan sebagainya. Peserta
didik harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin. Mendikte
dan menyuruh mereka menulis sepanjang
jam pelajaran akan menjemukan. Demikian
pula dengan menerangkan terus tanpa menulis
sesuatu di papan tulis. Maka pergantian dari membaca ke menulis, menulis ke menerangkan dan seterunya akan lebih menarik
dan menyenangkan.
2. Keaktifan akal; akal peserta didik harus aktif atau dikatifkan untuk memecahkan masalah,
menimbang, menyusun pendapat
dan mengambil keputusan.
3. Keaktifan ingatan; pada saat proses belajar
mengajar peserta didik harus aktif menerima bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru, dan menyimpannya dalam otak. Kemudian
pada suatu saat ia
siap dan mampu mengutarakan kembali.
4. Keaktifan emosi dalam hal ini peserta didik
hendaklah senantiasa berusaha mencintai
pelajarannya, karena dengan mencintai pelajarannya akan menambah hasil belajar peserta
didik itu sendiri.
Sebenarnya semua proses belajar mengajar
peserta didik mengandung unsur keaktifan, tetapi antara peserta
didik yang satu dengan
yang lainnya tidak sama. Oleh karena itu, peserta didik harus berpartisipasi aktif secara fisik dan mental dalam kegiatan
belajar mengajar. Keaktifan
peserta didik dalam proses belajar merupakan upaya peserta didik dalam memperoleh pengalaman belajar, yang mana keaktifan
belajar peserta didik dapat ditempuh dengan upaya kegaiatan belajar
kelompok maupun belajar
secara perseorangan.
6.
Indikator Keaktifan Siswa
Indikator keaktifan belajar
siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak yang di amati
adalah sebagai berikut:
a.
Siswa aktif memperhatikan guru menyampaikan materi
pelajaran.
b.
Siswa aktif bertanya kepada guru maupun kepada teman kelompok dan menyatakan pendapat.
c.
Siswa aktif mendengarkan percakapan diskusi.
d.
Siswa aktif menulis hasil diskusi
e.
Siswa aktif dalam membuat
kesimpulan pelajaran
f.
Siswa aktif dalam memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan.
g.
Siswa berani
dalam mempertahankan pendapat.
Hasil penelitian ini dikatakan berhasil
apabila keaktifan siswa
pada mata pelajaran Akidah Akhlak
secara klasikal telah mencapai di atas 80%. Artinya dengan persentase tersebut
hampir secara keseluruhan siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran Akidah Akhlak.
B. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan uraian teori yang telah dipaparkan maka peneliti dapat merumuskan
hipotesis tindakan dalam penelitian adalah dengan penerapan Strategi Questions
Students Have dapat meningkatkan keaktifan siswa pada
mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas
IV MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun
Pelajaran 2021/2022.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
IV tahun pelajaran 2021/2022 dengan jumlah 28 siswa, yang terdiri dari 14
laki-laki dan 14 perempuan. Objek
dalam penelitian ini adalah penerapan Strategi Questions Students Have dalam
upaya meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah
Akhlak.
B.
TEMPAT & WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di MI Tarbiyatul
Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati, khususnya pada kelas IV. Waktu penelitian ini dilaksanakan
bulan Agustus sampai dengan September
2021.
C.
RANCANGAN PENELITIAN
Metode dalam penelitian kali ini menggunakan
metode deskriptif. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri atas empat komponen
pada tiap siklusnya, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
(Arikunto, 2008: 17). Penelitian Tindakan Kelas kali ini dilakukan dalam 3
siklus, yakni Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.
Adapun langkah-langkah metode kerja kelompok
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1.
guru
membagi siswa dalam beberapa kelompok
2.
guru
menyajikan materi sebagai pengantar
3.
guru
mempersiapkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
4.
guru
membimbing siswa dalam melakukan kerja kelompok
Agar penelitian tindakan kelas ini berhasil dengan baik tanpa hambatan yang mengganggu kelancaran penelitian, peneliti menyusun
tahapan-tahapan yang dilalui
dalam penelitian tindakan
kelas, yaitu: perencanaan/persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi.
1. Perencanaan /Persiapan Tindakan
Tahap perencanaan atau persiapan tindakan,
langkah-langkah yang dilakukan
guru adalah sebagai berikut:
a.
Silabus
yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran yang menerapkan langkah-langkah Strategi Questions
Students Have, aloksi waktu, sumber belajar, dan penilaian.
b.
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar,
dan penilaian.
c.
Lembar observasi
aktivitas guru dan keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran Akidah Akhlak melalui Strategi Questions
Students Have.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan Strategi
Questions Students Have terdiri dari:
a.
Guru menentukan topik yang sudah
dipelajari
b.
Guru meminta setiap siswa menuliskan 1 pertanyaan di kertas dari tema yang sudah dipelajari.
c.
Guru memastikan
tulisan siswa dapat dibaca oleh temannya ketika digeser ke teman sampingnya.
d.
Guru meminta
siswa menggeser pertanyaan tersebut ke teman sampingnya.
e.
Guru
meminta temannya membaca pertanyaannya, kalau pertanyaan itu layak ditanyakan maka centanglah (checklist)
f.
Guru meminta
kartu pertanyaan tadi harus bergulir
sampai kembali kepada
pemiliknya.
g.
Guru meminta siswa yang mendapat checklist terbanyak pada pertanyaannya untuk
membacakan pertanyaannya.
h.
Guru mempersilahkan siswa merespon pertanyaan tersebut dengan jawaban langsung secara singkat.
i.
Guru mengklarifikasi hasil diskusi.
3. Observasi
Peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini juga
melibatkan 1 orang guru pengamat. Tugas dari pengamat tersebut adalah untuk melihat
aktivitas guru dan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung, Hal ini dilakukan untuk memberi masukan dan pendapat
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan, sehingga
masukan-masukan dari pengamat
dapat dipakai untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II.
4. Refleksi
Hasil yang diperoleh
dari tahap observasi
kemudian dikumpulkan dan dianalisa, dari hasil observasi
apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan penerapan Strategi
Questions Students Have.
D.
JENIS DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Jenis Data
Jenis data yang
diperoleh dalam penelitian ini yaitu : jenis data kualitatif dan data
kuantitatif, yang terdiri
dari:
a.
Penerapan Strategi Questions Students
Have
Yaitu data tentang
aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran dengan
penerapan Strategi Questions
Students Have.
b. Keaktifan Siswa
Yaitu data tentang
keaktifan siswa selama pembelajaran Akidah
Akhlak dengan penerapan Strategi Questions Students Have.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan dalam penelitian ini adalah:
a. Teknik Observasi
1)
Untuk mengamati
aktivitas guru selama pembelajaran penerapan
Strategi
Questions Students
Have.
2)
Untuk mengamati
keaktifan belajar Akidah Akhlak selama pembelajaran dengan
penerapan Strategi Questions
Students Have.
b. Teknik Dokumentasi,
Teknik Dokumentasi adalah suatu teknik yang menggunakan
dokumentasi untuk mencari informasi
mengenai profil sekolah, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, sarana dan prasarana.
c.
Teknik Wawancara
Teknik wawancara dilakukan
untuk memperoleh data tentang penyebab
rendahnya keaktifan siswa yang selama ini cenderung rendah, dan dijadikan
dasar untuk tindakan
perbaikan dalam penelitian ini.
E.
TEKNIK ANALISIS
DATA
1. Keaktifan Siswa
Keaktifan siswa selama kegiatan belajar
mengajar melalui Strategi Questions Students Have diperoleh
melalui observasi dan diolah dengan rumus persentase, yaitu sebagai
berikut :
Keterangan:
F : Frekuensi yang sedang dicari
persentasenya
N : Number
of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
P : Angka
persentase
Interval dan kategori keaktifan siswa adalah
sebagai berikut:
Kategori Keaktifan Siswa
No |
Interval (%) |
Kategori |
1 |
76 - 100 |
Tinggi |
2 |
56 - 75 |
Cukup Tinggi |
3 |
40 - 55 |
Kurang Tinggi |
4 |
< 40% |
Tidak Tinggi |
1
BAB IV
1 |
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
GAMBARAN UMUM MI TARBIYATUL ISLAMIYAH WINONG
1.
Sejarah Berdirinya
MI Tarbiyatul Islamiyah Winong merupakan sebuah
sekolah setingkat Sekolah Dasar yang berada di Dukuh Pecangaan, Desa Winong
Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Madrasah ini didirikan sejak tanggal 2 April
1962.[3]
Pada tahun 1959, berdirilah sebuah sekolah yang
bernama MWB (Madrasah Wajib Belajar) atas prakarsa Kyai Suwawi, Kyai Sripan,
Kyai Yasir, KH. Zakaria, Kyai Parlan dan KH. Sabar. Adapun guru pertama yang
mengajar pada waktu itu adalah Kyai Suwawi, Bapak Aman, KH. Darmin dan Bapak
Sumardi.
Pada waktu itu, madrasah terdiri dari 4 kelas yaitu
kelas 1 – 4, dan pembagiannya berdasarkan tingkatan usia anak. Adapun kelas
yang digunakan untuk sekolah adalah musholla milik Kyai Suwawi, sekaligus
muridnya adalah santri yang mengaji di mushalla beliau yang berjumlah 40 anak.[4]
Pada tahun 1962, MWB (Madrasah Wajib Belajar)
mendapatkan sertifikat sekaligus berganti nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah “Tarbiyatul
Islamiyah” yang berarti sebuah sekolah yang mengajarkan ilmu agama Islam.
Seiring berkembangnya zaman, bukan berarti melupakan
sejarah berdirinya, namun justru perjuangan para pendiri madrasah perlu
dilanjutkan untuk meraih cita-cita mereka, serta melanjutkan pembangunan,
pembinaan dan pengembangan pendidikan di MI Tarbiyatul Islamiyah Winong yang
lebih berkualitas, menumbuhkan rasa tanggung jawab, kesetiakawanan serta
kepeloporan dalam bidang Pendidikan Agama Islam demi masa depan bangsa dan
Negara.[5]
Nama – nama Kepala MI Tarbiyatul Islamiyah Winong
yang pernah memimpin dari awal berdiri sampai sekarang adalah :
1.
Kyai Suwawi : Tahun 1962 – 1964
2.
KH. Darmin :
Tahun 1964 – 1974
3.
Bp. Sumardi :
Tahun 1974 – 1990
4.
Hj. Djimah : Tahun 1990 – 1999
5.
Bp. Suwaji :
Tahun 1999 – 2001
6.
Bp. Ujang Sutriman, S.Pd : Tahun 2001 – 2003
7.
Bp. Wartono, A.Ma. Pd. OR : Tahun 2003 – 2007
8.
Bp. Faiz Al Mu`tabar, S.Ag : Tahun 2007 – 2014
9.
Bp. Jabir Hasan, S.Pd.I : Tahun 2014 – 2017
10.
Bp. Joko Siswanto, S.Pd.I : Tahun 2017 - sekarang[6]
Dengan berdirinya madrasah dan kepemimpinan kepala
madrasah setiap periode selalu membawa perubahan yang lebih baik dan maju,
sehingga meningkatkan minat orang tua untuk mendaftarkan putra – putrinya ke MI
Tarbiyatul Islamiyah Winong.
2.
Visi, Misi dan Tujuan
Adapun visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai oleh
MI Tarbiyatul Islamiyah Winong adalah sebagai berikut :
Visi |
: |
BERIMAN,
BERPRESTASI, BERBUDI, PEDULI, BERINOVASI DAN MANDIRI |
Misi |
: |
a.
Mendirikan dan
menyelenggarakan lembaga pendidikan Islam baik formal maupun non formal b.
Mendirikan sarana dan prasarana
pendidikan serta tempat ibadah c.
Mendirikan dan mengelola
perpustakaan untuk keperluan para pelajar dan lainnya d.
Mengadakan kerja sama
dengan lembaga lain baik pemerintah maupun swasta di dalam maupun di luar
negeri e.
Menciptakan
fasilitas-fasilitas lain atau melakukan usaha lain yang sah, halal yang tidak
bertentangan dengan maksud serta tujuan yayasan[7] |
Tujuan |
: |
1. Tujuan Nasional Penyelenggaraan pendidikan
menengah bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab dan demokratis
dan dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional) 2. Tujuan Sekolah a. Mempertinggi dan memperluas pendidikan serta pengajaran Agama Islam
yang berlandaskan Al Qur`an dan Sunnah Rasul b. Mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan Agama Islam ala
Ahlussunnah Wal Jama`ah sesuai dengan garis perjuangan NU c. Mencetak kader yang beriman, bartaqwa dan berakhlakul karimah d. Mencetak kader yang cerdas, berpengetahuan luas, terampil, demokratis
dan bertanggung jawab[8] |
3.
Letak Geografis
Secara geografis, letak MI Tarbiyatul Islamiyah
Winong ± 17 Km dari kota Kabupaten Pati dengan luas ± 1.500 M2.
Adapun lokasinya terletak di Dukuh Pecangaan RT.04
RW.03 Desa Winong Kec. Winong Kab. Pati, yaitu berada diantara rumah penduduk
dengan batas-batas sebagai berikut :
·
Sebelah Utara : Areal persawahan Dukuh Pecangaan
·
Sebelah Timur : Perumahan penduduk Dukuh Pecangaan
·
Sebelah Selatan :
Lapangan Olah Raga Dusun Pecangaan
·
Sebelah Barat : Areal persawahan Dukuh Pecangaan
4.
Struktur Organisasi
Untuk memperlancar dan mempermudah pelaksanaan
program pendidikan di MI Tarbiyatul Islamiyah Winong, maka disusun sebuah struktur
organisasi yang data lengkapnya bisa dilihat pada lampiran.
Secara structural, MI Tarbiyatul Islamiyah Winong
adalah sebuah lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Tarbiyatul Islamiyah
Winong. Adapun struktur organisasi yang terdapat di MI Tarbiyatul Islamiyah
Winong pada tahun pelajaran 2021/2022[9] meliputi :
1.
Kepala Madrasah, merupakan pimpinan lembaga yang bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan pendidikan maupun kegiatan lain di madrasah.
2.
Komite Madrasah, selaku badan pengawas dan pertimbangan terhadap
segala program/kebijakan yang diambil oleh madrasah.
3.
Wakil Kepala Madrasah, dalam hal ini
terdiri dari 2 wakil kepala madrasah yang menempati bidang tertentu, yakni
wakil kepala bidang kurikulum dan wakil
kepala bidang kesiswaan.
4.
Guru Kelas, merupakan tangan panjang seluruh kebijakan yang
diambil oleh madrasah dan bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan yang ada
di kelasnya masing-masing.
5.
Keadaan Guru dan Karyawan
Guru adalah salah satu faktor yang menunjang dalam pelaksanaan proses pendidikan dan pengajaran, sehingga tercapai tujuan akhir yang diinginkan. Dengan demikian keberadaan guru dalam suatu lembaga pendidikan merupakan faktor yang sangat penting karena seorang guru adalah panutan bagi siswa-siswanya.
Demikian juga, keberadaan karyawan juga sangat penting dalam membantu segala proses yang beada di suatu lembaga pendidikan.
Adapun data guru dan karyawan MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Tahun Pelajaran 2021/2022 sebagai berikut :
KEADAAN GURU DAN KARYAWAN
MI TARBIYATUL ISLAMIYAH WINONG
NO |
NAMA
GURU |
PEND.
TERAKHIR |
JABATAN
|
1 |
Joko
Siswanto, S.Pd.I |
S1 |
Kepala
Madrasah |
2 |
Jabir
Hasan, S.Pd.I |
S1 |
Guru
Kelas 1B |
3 |
Susilowati,S.Pd.I |
S1 |
Guru
Kelas 1C / Waka Kesiswaan |
4 |
Wartono,
A.Ma.Pd. OR |
D2 |
Guru
Mapel |
5 |
Daim
Mahmud, S.Ag |
S1 |
Guru
Mapel |
6 |
H.
Soib HW, A.Ma. Pd |
D2 |
Guru
Mapel |
7 |
Sholihati,
S.Pd.SD |
S1 |
Bendahara
/ Guru Kelas 2 A |
8 |
Umi
Kusniati, S.Ag |
S1 |
Guru
Mapel |
9 |
Ahmad
Saifuddin, S.Pd.I |
S1 |
Guru
Kelas 4B /Waka Kurikulum |
10 |
Zulfatun
Hasanah, S.Pd.I |
S1 |
Guru
Kelas 5A |
11 |
Agus
Purnomo, s.Pd |
S1 |
Guru
Kelas 5B/ Operator Emis |
12 |
Heny
Susilowati, S.Pd. SD |
S1 |
Guru
Kelas 1A |
13 |
Umi
Nikmah, S.Pd. |
S1 |
Guru
Kelas 6 A |
14 |
Diyan
Maisaroh, S.Pd |
S1 |
Guru
Kelas 2B |
15 |
Uswatun
Nikmah, S.Pd.SD |
S1 |
Guru
Kelas 3A |
16 |
Siti
Khumaiyah |
SLTA/Ponpes |
Guru
Tahfidz |
17 |
Mohamad
Zubaedi, S.Pd.I |
S1 |
Guru
Tahfidz |
18 |
Alfi
Qanita, S.Pd |
S1 |
Guru
Tahfidz |
19 |
Nor
Said |
SLTA/Ponpes |
Guru
Tahfidz |
20 |
Alvi
Khoirinnisa, S.Pd |
S1 |
Guru
Kelas 6B |
21 |
Pujiati,
S.Pd |
S1 |
Bendahara
BOS / Guru Kelas 3B |
22 |
M.
Taufiqurrohman |
SLTA/Ponpes |
Guru
Tahfidz |
23 |
Auliya
Saadatul Abadiyah, S.Pd |
S1 |
Guru
Kelas 4A |
24 |
Agus
Sulistiyono, S.Pd |
S1 |
Guru
Mapel |
25 |
Wiko
Sancoko |
SLTA |
TU |
26 |
H.
Zainal Puadi |
SLTA |
Penjaga |
Sesuai dengan data di atas dapat penulis diskripsikan bahwa di MI Tarbiyatul Islamiyah Winong terdapat 24 guru dan 2 karyawan. Dari 24 pendidik terdapat 19 guru yang telah memenuhi standar pemerintah sebagai seorang guru yaitu telah berkualifikasi S1 bidang pendidikan, 2 guru berkualifikasi D2. Dan sesuai observasi yang telah penulis lakukan, ada 3 guru yang belum berkualifikasi S1 yakni dewan guru tahfidz.
6.
Keadaan Siswa
Siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Tahun Pelajaran 2021/2022 dari kelas I sampai kelas VI berjumlah 144 siswa. Untuk memperjelas rincian data tentang siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Winong secara kuantitatif sebagaimana dipaparkan di atas dari hasil dokumentasi dapat peneliti sajikan dalam bentuk tabulasi sebagai berikut:
KEADAAN SISWA
MI TARBIYATUL ISLAMIYAH WINONG
KELAS |
JENIS
KELAMIN |
JUMLAH |
||
LK |
PR |
|||
1 |
A |
12 |
18 |
30 |
B |
12 |
18 |
30 |
|
C |
13 |
18 |
31 |
|
2 |
A |
13 |
15 |
28 |
B |
15 |
16 |
31 |
|
3 |
A |
19 |
10 |
29 |
B |
18 |
11 |
29 |
|
4 |
A |
12 |
16 |
28 |
B |
15 |
13 |
28 |
|
5 |
A |
11 |
16 |
27 |
B |
13 |
14 |
27 |
|
6 |
A |
14 |
8 |
22 |
B |
14 |
8 |
22 |
|
JUMLAH TOTAL |
181 |
181 |
362 |
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa
jumlah siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Tahun Pelajaran 2021/2022 laki-laki berjumlah 181 siswa sedangkan perempuan berjumlah 181 siswa dengan jumlah keseluruhan 362 siswa.
7.
Sarana Prasarana
Dengan sarana dan prasarana yang cukup dapat menunjang peserta didik mampu memahami apa yang disampaikan oleh pendidik. Adapun sarana dan prasarana (fasilitas) yang dimiliki MI Tarbiyatul Islamiyah Winong adalah sebagai berikut:
SARANA PRASARANA
MI TARBIYATUL ISLAMIYAH WINONG
NO |
NAMA
BANGUNAN |
JUMLAH |
KETERANGAN |
1 |
Ruang kelas |
13 |
Baik |
2 |
Ruang perpustakaan |
1 |
Baik |
3 |
Ruang tamu |
1 |
Baik |
4 |
Ruang kepala |
1 |
Baik |
5 |
Ruang guru |
1 |
Baik |
6 |
Ruang BP/BK |
1 |
Baik |
7 |
Ruang TU |
1 |
Baik |
8 |
Ruang UKS |
1 |
Baik |
9 |
Ruang computer |
1 |
Baik |
10 |
Ruang Makan |
1 |
Baik |
11 |
Dapur |
1 |
Baik |
12 |
Toilet siswa |
8 |
Baik |
13 |
Toilet guru |
1 |
Baik |
14 |
Tempat parkir |
1 |
Baik |
15 |
Gudang |
1 |
Baik |
Dengan ini dapat
diketahui bahwa sarana dan prasarana penunjang pembelajaran di MI Tarbiyatul
Islamiyah Winong telah memadai dan sesuai dengan standar pendidikan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini terbukti telah diperolehnya predikat A
ketika dilaksanakan akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional pada tahun 2015.
B.
HASIL PENELITIAN
1.
DESKRIPSI PRA SIKLUS
Keaktifan siswa pada sebelum tindakan tergolong
kurang tinggi yakni dengan rata-rata
persentase 54%. Untuk lebih jelas keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada sebelum tindakan dapat
dilihat pada tabel berikut :
Lembar
Observasi Keaktifan Siswa Kelas 4
Pada
Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Sebelum Tindakan (Pra Siklus)
NO |
NAMA SISWA |
ASPEK YANG DIAMATI |
JUMLAH |
||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
|||
1 |
Afiya Galiena Azizia Putri |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
5 |
2 |
Aleesha Zahratu Hadikusumo |
0 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
4 |
3 |
Adrian Bagus Saputra |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
4 |
4 |
Andy Ahmad Syaifuddin |
0 |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
3 |
5 |
Aqifah Alyatun Mukhbita |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
4 |
6 |
Arka Nur Rahman Kasyafani |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
2 |
7 |
Aurellia Asna Amalia Zulfa |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
0 |
4 |
8 |
Citra Kirana |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
0 |
3 |
9 |
Faiz Syaiful Wafa |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
4 |
10 |
Farid Athoillah |
0 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
4 |
11 |
Fariz Fahrudin Septyawan |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
1 |
2 |
12 |
Fathiya Nayla Zahra |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
4 |
13 |
Ibrahim Khalil Al Khatiri |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
0 |
4 |
14 |
Kalfa Wira Andika |
0 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
5 |
15 |
Kanaya Hafizh Azzahra |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
4 |
16 |
Lana Alychia Zahfagraini |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
5 |
17 |
Liviana Ayunda |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
0 |
4 |
18 |
Mila Husna Herlina |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
5 |
19 |
Muhammad Khoirul Huda |
0 |
0 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
3 |
20 |
Muhammad Rafa Azzayyan |
1 |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
3 |
21 |
Muzaqqi |
0 |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
3 |
22 |
Najwa Aisyah Fi Ulul Azmi |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
0 |
3 |
23 |
Nindy Laila Azzahra |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
4 |
24 |
Puspitorini Nabilah Putri |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
0 |
5 |
25 |
Reni Nor Farikhah |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
4 |
26 |
Ridho Jofa Arizky Pratama |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
0 |
3 |
27 |
Rifqi Nur Fadilah |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
1 |
3 |
28 |
Syahrul Abdul Manaf |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
4 |
JUMLAH |
15 |
19 |
17 |
16 |
13 |
15 |
10 |
105 |
|
PERSENTASE (%) |
54% |
68% |
61% |
57% |
46% |
54% |
36% |
54% |
· ASPEK
YANG DIAMATI :
1. Siswa aktif memperhatikan guru menyampaikan materi
pelajaran
2. Siswa aktif membaca
materi pelajaran
3. Siswa aktif mendengarkan percakapan diskusi
4. Siswa aktif menulis
hasil diskusi
5. Siswa berani dalam menyampaikan pendapat
6. Siswa aktif dalam memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan
7. Siswa aktif menyimpulkan materi pelajaran
Melihat lembar
observasi di atas, bahwa keaktifan siswa sebelum tindakan atau Pra Siklus
adalah 54 % atau tergolong “Kurang
Tinggi”, karena
54% berada pada rentang 40–55%.
Sedangkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak sebelum tindakan secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)
Siswa memperhatikan guru menyampaikan materi
pelajaran, terdapat 15 orang
siswa atau 54 % yang
aktif.
2)
Siswa membaca
materi pelajaran terdapat 19 orang siswa atau
68 % yang
aktif.
3)
Siswa mendengarkan percakapan diskusi, terdapat
17 orang siswa atau 61 % yang aktif.
4)
Siswa menulis
hasil diskusi, terdapat 16 orang siswa atau 57% yang aktif.
5)
Siswa berani
dalam menyampaikan pendapat, terdapat 13 orang
siswa atau 46 % yang aktif.
6)
Siswa memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan, terdapat
15 orang siswa
atau 54 % yang aktif.
7)
Siswa
aktif menyimpulkan materi pelajaran, terdapat 10 orang siswa
atau 36 % yang aktif.
Berdasarkan penjelasan tersebut,
keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak sebelum tindakan
yaitu 54%. Artinya jauh dibawah Indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu 80%. Oleh karena itu, peneliti mencoba
menerapkan Strategi Questions Students
Have untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah
Akhlak.
2.
DESKRIPSI SIKLUS I
· Persiapan Tindakan
Dalam
tahap perencanaan atau persiapan tindakan ini, dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1)
Membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar,
dan penilaian.
2)
Membuat
Lembar Observasi Keaktifan Siswa selama proses pembelajaran Akidah Akhlak melalui
Strategi Questions Students Have.
·
Pelaksanaan Tindakan
Siklus pertama
dilaksanakan pada tanggal
20 Agustus 2021. Dalam proses
pembelajaran diikuti oleh seluruh siswa kelas
IV yang berjumlah 28 siswa. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan berpedoman pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan.
Langkah- langkah pelaksanaan tindakan ini terdiri
atas tiga tahap, yaitu: kegiatan awal selama kurang
lebih 5 menit,
kegiatan inti lebih kurang selama
20 menit, dan kegiatan akhir selama
5 menit. Agar lebih jelas tentang langkah-langkah tindakan tersebut dapat penulis jabarkan sebagai berikut:
1)Kegiatan awal (5 Menit)
:
a)
Guru membuka
pelajaran dengan berdoa dan mengabsen siswa dilanjutkan apersepsi.
b)
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai
c)
Guru
menjelaskan cara kerja Strategi Questions
Students Have dengan bahasa yang mudah dan dapat
dipahami oleh siswa.
2)Kegiatan inti (20 Menit) :
a)
Guru
menentukan tema yang sudah dipelajari.
b)
Guru
membagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) dan meminta setiap siswa
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi
pelajaran.
c)
Setelah
membuat pertanyaan, siswa diminta untuk menggeser kartu pertanyaan kepada teman
disampingnya.
d)
Guru
meminta siswa membaca pertanyaan dan memberikan tanda centang (√) jika ingin
mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
e)
Guru meminta
kartu pertanyaan tadi harus bergulir
sampai kembali kepada
pemiliknya.
f)
Setelah
kembali pada pemiliknya, guru meminta siswa untuk mengecek tanda centang pada
kartu pertanyaan.
g)
Guru
meminta siswa dengan tanda centang terbanyak untuk membacanya dan seterusnya.
h)
Guru
memberikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan yang sudah dipilih.
3)Kegiatan akhir (5 Menit):
a)
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi
pelajaran.
b)
Siswa bersama
guru menutup proses
pembelajaran dengan membaca doa secara bersama-sama
·
Observasi
Observasi
dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak, dengan Strategi Questions
Students Have dan untuk lebih jelas hasil pengamatan pada siklus I dapat
dilihat pada tabel berikut :
Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas 4
Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak ( Siklus 1 )
NO |
NAMA SISWA |
ASPEK YANG DIAMATI |
JUMLAH |
||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
|||
1 |
Afiya Galiena Azizia Putri |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
2 |
Aleesha Zahratu Hadikusumo |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
6 |
3 |
Adrian Bagus Saputra |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
5 |
4 |
Andy Ahmad Syaifuddin |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
4 |
5 |
Aqifah Alyatun Mukhbita |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
6 |
6 |
Arka Nur Rahman Kasyafani |
1 |
0 |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
4 |
7 |
Aurellia Asna Amalia Zulfa |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
5 |
8 |
Citra Kirana |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
9 |
Faiz Syaiful Wafa |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
5 |
10 |
Farid Athoillah |
0 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
5 |
11 |
Fariz Fahrudin Septyawan |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
0 |
1 |
4 |
12 |
Fathiya Nayla Zahra |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
5 |
13 |
Ibrahim Khalil Al Khatiri |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
14 |
Kalfa Wira Andika |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
6 |
15 |
Kanaya Hafizh Azzahra |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
5 |
16 |
Lana Alychia Zahfagraini |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
5 |
17 |
Liviana Ayunda |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
6 |
18 |
Mila Husna Herlina |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
6 |
19 |
Muhammad Khoirul Huda |
0 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
4 |
20 |
Muhammad Rafa Azzayyan |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
4 |
21 |
Muzaqqi |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
5 |
22 |
Najwa Aisyah Fi Ulul Azmi |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
5 |
23 |
Nindy Laila Azzahra |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
5 |
24 |
Puspitorini Nabilah Putri |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
0 |
5 |
25 |
Reni Nor Farikhah |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
5 |
26 |
Ridho Jofa Arizky Pratama |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
5 |
27 |
Rifqi Nur Fadilah |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
5 |
28 |
Syahrul Abdul Manaf |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
4 |
JUMLAH |
24 |
23 |
22 |
17 |
16 |
21 |
19 |
142 |
|
PERSENTASE (%) |
86% |
82% |
79% |
61% |
57% |
75% |
68% |
72% |
o
ASPEK YANG DIAMATI :
1.
Siswa aktif memperhatikan guru menyampaikan materi
pelajaran
2.
Siswa aktif membaca materi
pelajaran
3.
Siswa aktif mendengarkan percakapan diskusi
4.
Siswa aktif menulis hasil diskusi
5.
Siswa berani
dalam menyampaikan pendapat
6.
Siswa aktif dalam memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan
7.
Siswa
aktif menyimpulkan materi pelajaran
Melihat Lembar Observasi Keaktifan Siswa, secara
keseluruhan persentase yang diperoleh aktivitas
siswa dengan penerapan
Strategi Questions Students Have pada siklus I adalah 72 % atau tergolong
“Cukup Tinggi”, karena 72% berada pada rentang 56–75%.
Sedangkan rincian aktivitas siswa per aspek dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1.
Siswa memperhatikan guru menyampaikan materi
pelajaran, terdapat 24 orang
siswa atau 86 % yang
aktif.
2.
Siswa membaca
materi pelajaran terdapat 23 orang siswa atau
82 % yang aktif.
3.
Siswa mendengarkan percakapan diskusi, terdapat
22 orang siswa atau 79 % yang aktif.
4.
Siswa menulis
hasil diskusi, terdapat 17 orang siswa atau 61% yang aktif.
5.
Siswa berani
dalam menyampaikan pendapat, terdapat 16 orang
siswa atau 57 % yang aktif.
6.
Siswa memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan, terdapat
21 orang siswa
atau 75 % yang aktif.
7.
Siswa
aktif menyimpulkan materi pelajaran, terdapat 19 orang siswa
atau 68 % yang aktif.
·
Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa pada mata pelajaran
Akidah Akhlak pada siklus I ini berada pada klasifikasi “Cukup Tinggi” karena 72% berada pada rentang 56% - 75%.
Walaupun keaktifan siswa pada mata
pelajaran Akidah Akhlak di siklus I telah tergolong cukup tinggi, namun
rata-rata persentase keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran
Akidah Akhlak belum mencapai standar
keberhasilan yang ditetapkan, yaitu 80%.
Maka berdasarkan hasil pembahasan peneliti
dan pengamat diketahui
penyebab keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak
pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, disebabkan ada beberapa
kelemahan penerapan Strategi
Questions Students Have, yaitu sebagai berikut:
1.
Ketika
menentukan tema yang sudah dipelajari guru masih kurang memfokuskan pada tujuan pembelajaran, sehingga beberapa siswa kurang dapat memahami
pelajaran dengan baik.
2.
Ketika siswa diminta untuk menggeser kartu
pertanyaan kepada teman disampingnya, guru kurang jelas dalam memberikan perintah dan bimbingan, sehingga
siswa belum
dapat tertib dan teratur.
3.
Guru
belum bisa memberikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan secara merata
sehingga beberapa siswa belum memahami materi.
4.
Ketika
menyimpulkan materi pelajaran, guru belum membimbing siswa
secara maksimal.
Berdasarkan
hasil pembahasan di atas, diketahui kelemahan-kelemahan yang perlu ditingkatkan adalah :
1.
Guru
akan lebih memfokuskan pada tujuan pembelajaran ketika menentukan tema yang sudah dipelajari, agar siswa
dapat memahami pelajaran dengan baik.
2.
Guru akan memberikan arahan dan bimbingan secara jelas, ketika
siswa menggeser kartu pertanyaan kepada teman disampingnya, agar siswa bisa
tertib dan teratur.
3.
Guru
akan memberikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan secara merata agar
semua siswa bisa memahami materi.
4.
Guru
akan membimbing siswa secara maksimal, agar siswa bisa menyimpulkan materi
pelajaran.
3.
DESKRIPSI SIKLUS II
· Persiapan Tindakan
Dalam
tahap perencanaan atau persiapan tindakan ini, dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
3)
Membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar,
dan penilaian.
4)
Membuat
Lembar Observasi Keaktifan Siswa selama proses pembelajaran Akidah Akhlak melalui
Strategi Questions Students Have.
·
Pelaksanaan Tindakan
Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2021. Dalam proses
pembelajaran diikuti oleh seluruh siswa kelas
IV yang berjumlah 28 siswa. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan berpedoman pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan.
Langkah- langkah pelaksanaan tindakan ini terdiri
atas tiga tahap, yaitu: kegiatan awal selama kurang
lebih 5 menit,
kegiatan inti lebih kurang selama
20 menit, dan kegiatan akhir selama
5 menit. Agar lebih jelas tentang langkah-langkah tindakan tersebut dapat penulis jabarkan sebagai berikut:
1)
Kegiatan awal (5 Menit) :
a)
Guru membuka
pelajaran dengan berdoa dan mengabsen siswa dilanjutkan apersepsi.
b)
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai
c)
Guru
menjelaskan cara kerja Strategi Questions
Students Have dengan bahasa yang mudah dan dapat
dipahami oleh siswa.
2)
Kegiatan inti (20 Menit)
:
a)
Guru
menentukan tema yang sudah dipelajari.
b)
Guru
membagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) dan meminta setiap siswa
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi
pelajaran.
c)
Setelah
membuat pertanyaan, siswa diminta untuk menggeser kartu pertanyaan kepada teman
disampingnya.
d)
Guru
meminta siswa membaca pertanyaan dan memberikan tanda centang (√) jika ingin
mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
e)
Guru meminta
kartu pertanyaan tadi harus bergulir
sampai kembali kepada
pemiliknya.
f)
Setelah
kembali pada pemiliknya, guru meminta siswa untuk mengecek tanda centang pada
kartu pertanyaan.
g)
Guru
meminta siswa dengan tanda centang terbanyak untuk membacanya dan seterusnya.
h)
Guru
memberikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan yang sudah dipilih.
3)
Kegiatan akhir
(5 Menit):
a)
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi
pelajaran.
b)
Siswa bersama
guru menutup proses
pembelajaran dengan membaca doa secara bersama-sama
·
Observasi
Observasi
dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak, dengan Strategi Questions
Students Have dan untuk lebih jelas hasil pengamatan pada siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut :
Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas 4
Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak ( Siklus II )
NO |
NAMA SISWA |
ASPEK YANG DIAMATI |
JUMLAH |
||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
|||
1 |
Afiya Galiena Azizia Putri |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
7 |
2 |
Aleesha Zahratu Hadikusumo |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
6 |
3 |
Adrian Bagus Saputra |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
4 |
Andy Ahmad Syaifuddin |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
5 |
5 |
Aqifah Alyatun Mukhbita |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
6 |
6 |
Arka Nur Rahman Kasyafani |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
6 |
7 |
Aurellia Asna Amalia Zulfa |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
6 |
8 |
Citra Kirana |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
9 |
Faiz Syaiful Wafa |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
5 |
10 |
Farid Athoillah |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
6 |
11 |
Fariz Fahrudin Septyawan |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
5 |
12 |
Fathiya Nayla Zahra |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
6 |
13 |
Ibrahim Khalil Al Khatiri |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
14 |
Kalfa Wira Andika |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
6 |
15 |
Kanaya Hafizh Azzahra |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
6 |
16 |
Lana Alychia Zahfagraini |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
17 |
Liviana Ayunda |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
6 |
18 |
Mila Husna Herlina |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
7 |
19 |
Muhammad Khoirul Huda |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
6 |
20 |
Muhammad Rafa Azzayyan |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
6 |
21 |
Muzaqqi |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
6 |
22 |
Najwa Aisyah Fi Ulul Azmi |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
7 |
23 |
Nindy Laila Azzahra |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
7 |
24 |
Puspitorini Nabilah Putri |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
7 |
25 |
Reni Nor Farikhah |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
6 |
26 |
Ridho Jofa Arizky Pratama |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
6 |
27 |
Rifqi Nur Fadilah |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
6 |
28 |
Syahrul Abdul Manaf |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
6 |
JUMLAH |
28 |
27 |
24 |
23 |
22 |
23 |
23 |
170 |
|
PERSENTASE (%) |
100% |
96% |
86% |
82% |
79% |
82% |
82% |
87% |
· ASPEK
YANG DIAMATI :
1.
Siswa aktif memperhatikan guru menyampaikan materi
pelajaran
2.
Siswa aktif membaca materi
pelajaran
3.
Siswa aktif mendengarkan percakapan diskusi
4.
Siswa aktif menulis hasil diskusi
5.
Siswa berani
dalam menyampaikan pendapat
6.
Siswa aktif dalam memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan
7.
Siswa
aktif menyimpulkan materi pelajaran
Melihat Lembar
Observasi Keaktifan Siswa, secara keseluruhan
persentase yang diperoleh
aktivitas siswa dengan penerapan Strategi
Questions Students Have pada siklus II adalah 87 % atau tergolong
“Tinggi”, karena
87% berada pada rentang 76 - 100%. Sedangkan rincian
aktivitas siswa per aspek
dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1.
Siswa memperhatikan guru menyampaikan materi
pelajaran, terdapat 28 orang
siswa atau 100 % yang
aktif.
2.
Siswa membaca
materi pelajaran terdapat 27 orang siswa atau
96 % yang aktif.
3.
Siswa mendengarkan percakapan diskusi, terdapat
24 orang siswa atau 86 % yang aktif.
4.
Siswa menulis
hasil diskusi, terdapat 23 orang siswa atau 82% yang aktif.
5.
Siswa berani
dalam menyampaikan pendapat, terdapat 22 orang
siswa atau 79 % yang aktif.
6.
Siswa memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan, terdapat
23 orang siswa
atau 82 % yang aktif.
7.
Siswa
aktif menyimpulkan materi pelajaran, terdapat 23 orang siswa
atau 82 % yang aktif.
·
Refleksi
Berdasarkan hasil observasi
pada siklus II yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa pada mata pelajaran
Akidah Akhlak pada siklus II ini berada pada klasifikasi “Tinggi” karena 87% berada pada rentang 76% - 100%. Walaupun
keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di siklus I telah tergolong cukup tinggi, namun
belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan,
Maka berdasarkan hasil pembahasan, diketahui
bahwa rata-rata persentase keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada siklus II telah mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu 80%.
C.
PEMBAHASAN
1.
Keaktifan
Siswa
Persentase keaktifan
siswa pada siklus I adalah 72%
atau tergolong “Cukup tinggi”, karena 72% berada pada rentang 56– 75%. Artinya keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak belum
mencapai 80%. Sedangkan pada siklus II persentase keaktifan siswa meningkat
menjadi 87% atau tergolong “Tinggi”,
karena 87% berada pada rentang 76–100%. Artinya keberhasilan siswa telah mencapai indikator
keberhasilan yang telah
ditetapkan, yaitu diatas 80%. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel
Rekapitulasi Keaktifan Siswa dari sebelum tindakan, siklus I, dan Siklus II berikut
ini :
Rekapitulasi Keaktifan Siswa Kelas 4
Pada
Mata Pelajaran Akidah Akhlak
NO |
Aspek
yang diamati |
Pra
Siklus |
Siklus
I |
Siklus
II |
|||
Skor |
% |
Skor |
% |
Skor |
% |
||
1 |
Siswa aktif memperhatikan guru
menyampaikan materi pelajaran |
15 |
54% |
24 |
86% |
28 |
100% |
2 |
Siswa aktif membaca materi pelajaran |
19 |
68% |
23 |
82% |
27 |
96% |
3 |
Siswa aktif mendengarkan percakapan
diskusi |
17 |
61% |
22 |
79% |
24 |
86% |
4 |
Siswa aktif menulis hasil diskusi |
16 |
57% |
17 |
61% |
23 |
82% |
5 |
Siswa berani dalam menyampaikan pendapat |
13 |
46% |
16 |
57% |
22 |
79% |
6 |
Siswa aktif dalam memecahkan masalah
atau pertanyaan yang diberikan |
15 |
54% |
21 |
75% |
23 |
82% |
7 |
Siswa aktif menyimpulkan materi
pelajaran |
10 |
36% |
19 |
68% |
23 |
82% |
Jumlah
dan Persentase |
105 |
54% |
142 |
72% |
170 |
87% |
|
Kategori |
Kurang
Tinggi |
Cukup
Tinggi |
Tinggi |
Setelah melihat
rekapitulasi keaktifan belajar
siswa pada mata pelajaran Akidah
Akhlak, dapat diketahui bahwa keberhasilan siswa telah mencapai
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu diatas 80%.
Untuk itu, peneliti
tidak perlu melakukan
siklus berikutnya, kerena sudah jelas
keaktifan siswa pada mata pelajaran
Akidah Akhlak sudah diperoleh. Besar peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak yang diperoleh dari sebelum tindakan
ke siklus I adalah 19%. Sedangkan peningkatan dari siklus I ke siklus
II adalah 14%. Jadi besar peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak dari sebelum
tindakan hingga siklus II adalah 33%.
D.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Dari hasil penelitian dan pembahasan seperti telah
diuraikan di atas, diketahui bahwa
dengan penerapan Strategi
Questions Students Have secara benar maka keaktifan
siswa kelas IV pada mata pelajaran Akidah Akhlak meningkat dari sebelum tindakan.
Informasi ini membuktikan bahwa hipotesis peneliti
yang berbunyi “Dengan penerapan Strategi Questions Students Have dapat meningkatkan
keaktifan siswa pada mata pelajaran
Akidah Akhlak di kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten
Pati Tahun Pelajaran 2021/2022, “diterima”.
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada sebelum tindakan keaktifan siswa pada mata
pelajaran Akidah Akhlak hanya mencapai rata-rata
persentase 54%, setelah
dilakukan tindakan perbaikan
ternyata keaktifan belajar
siswa meningkat yaitu pada siklus pertama dengan mencapai 72% atau keaktifan
siswa tergolong “Cukup Tinggi” karena 72% berada pada rentang 56-75%.
Sedangkan pada siklus II meningkat dari menjadi
87% atau keaktifan siswa telah tergolong “Tinggi” karena 87% berada pada rentang 76-100%. Artinya
keberhasilan siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu diatas 80%.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa
dengan penerapan Strategi Questions Students Have dapat
meningkatkan keaktifan siswa pada mata
pelajaran Akidah Akhlak di kelas IV MI Tarbiyatul
Islamiyah Winong
Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022.
B.
SARAN
Bertolak dari pembahasan hasil kesimpulan
peneliti, berkaitan dengan penerapan Strategi Questions Students
Have yang telah dilaksanakan, peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai
berikut:
1.
Untuk
meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di sekolah diharapkan kepada Guru Akidah
Akhlak dapat menerapkan Strategi Questions
Students Have.
2.
Untuk
siswa agar lebih serius dalam proses pembelajaran, agar keaktifannya meningkat.
3.
Kepada
peneliti selanjutnya agar meneliti lebih dalam keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak demi kesempurnaan penelitian selanjutnya.
4.
Kepada
kepala madrasah perlu memantau dan membina terhadap dampak kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sebagai
bahan penilaian kemajuan yang telah dicapai,
sehingga apa yang ditemukan pada PTK dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan pembelajaran di madrasah.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
LEMBAR
DISKUSI KE 1
LEMBAR
DISKUSI KE 2
KARTU
PERTANYAAN
QUESTIONS
STUDENTS HAVE
SIKLUS I
KARTU
PERTANYAAN
QUESTIONS
STUDENTS HAVE
SIKLUS
II
FOTO DOKUMENTASI
BERDO`A |
PENJELASAN MATERI |
DISKUSI |
PRESENTASI |
MENULIS PERTANYAAN |
MENGGESER KARTU PERTANYAAN |
[1] Qanita Alya, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar, Bandung, Penerbit: PT Indah Jaya Adipratama, 2011 h. 751
[2] Hartono dkk, PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan), Pekanbaru, Penerbit: Zanafa Publishing, 2008 h. 104
[3] Dokumentasi, Pengesahan Perguruan Agama No.K/41/III/75
[4] Ahmad Saifuddin, Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kompetensi Pedagogis Guru Dan Partisipasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mapel Fiqih, (Pati : STAI Pati, 2012)
[5] Dokumentasi, Profil Madrasah, hal.1
[6] Dokumentasi, Papan Monografi Album Kepala MI Tarbiyatul Islamiyah Winong
[7] Dokumentasi, Papan Monografi Visi dan Misi MI Tarbiyatul Islamiyah Winong
[8] Dokumentasi, Profil Madrasah