PENELITIAN TINDAKAN KELAS

 

PENERAPAN STRATEGI QSH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MAPEL AKIDAH AKHLAK

KELAS IV MI TARBIYATUL  ISLAMIYAH WINONG

KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2021/2022

 

 

 

Penelitian Tindakan Kelas

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

  


 

 

 

Disusun oleh :

AHMAD SAIFUDDIN

NIM. 220110089

 

 

PENDIDIKAN PROFESI GURU

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

TAHUN 2021







BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      LATAR BELAKANG

 

Kualitas kehidupaan suatu bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa dan Negara dalam menyonsong era globalisasi. Untuk mendukung kemajuan suatu bangsa dan Negara, dunia pendidikan lebih dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga nantinya dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan perannya. Pembaharuan pemdidikan selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Dengan adanya kualitas pendidikan diharapkan dapat meningkatkan harkat dan martabat rakyat Indonesia.

Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban manusia. Pendidikan merupakan pilar-pilar untuk membentuk generasi yang cerdas, generasi yang berilmu dan generasi yang mempunyai wawasan luas.

Hal ini menjadikan pendidikan sebagai suatu keharusan bagi manusia dan berlangsung sepanjang hayat. Sejak kelahirannya ke dunia, anak memiliki kebutuhan untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia agar dapat melakukan aktivitas sosial di masyarakat tempat mereka berada. Adalah suatu kenyataan, anak sebagai makhluk yang belum dewasa harus ditolong, dibantu, dibimbing, serta diarahkan agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan formal di sekolah. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah tidak hanya berfungsi mengembangkan kecerdasan anak tetapi juga mengembangkan kepribadian.

Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan dua pihak yang saling berinteraksi, tidak hanya pihak pengajar yang aktif tanpa diikuti keaktifan dari para siswa, sehingga disini siswa dituntut untuk bersuara, berpendapat atau berargumen di dalam kelas yang berkaitan dengan materi pelajaran / ilmu pengetahuan. Sehingga seharusnya dalam proses KBM, antara siswa dan guru sama - sama aktif, dalam transfer ilmu pengetahuan bisa berbentuk vertikal yaitu dari guru ke siswa atau dari siswa ke guru, atau berbentuk horisontal yaitu dari siswa ke siswa yang lain.

Oleh karena itu melihat realitas yang ada di lembaga pendidikan secara umum, dan di MI Tarbiyatul Islamiyah Winong  khususnya, guru telah berupaya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti metode ceramah dan tanya jawab. Ternyata keaktifan siswa masih kurang. yang mana para siswanya dalam menerima pelajaran bidang pendidikan Islam dalam hal ini adalah pelajaran Akidah Akhlak kurang begitu semangat dan aktif dalam proses KBM di kelas. Gejala yang ditemui diantaranya :

     Jika guru memberikan pertanyaan, sebagian siswa tidak dapat menjawabnya.

     Siswa kurang berani bertanya mengungkapkan kesulitan dalam belajar.

     Siswa dalam pembelajaran hanya menunggu instruksi dari guru

Selain itu, siswa terlihat nurut-nurut saja, kalau disuruh masuk mereka masuk, disuruh mencatat mereka mencatat, dan kadang kala kebanyakan dari mereka mengantuk di dalam kelas saat berlangsungnya KBM.

Melihat situasi tersebut, dilakukan penelitian untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dalam memahami materi Akidah Akhlak bagi siswa kelas 4 MI. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dilakukan dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Selanjutnya, judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Penerapan Strategi Questions Students Have Dalam Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022”.

 

B.       RUMUSAN MASALAH

1.    Bagaimana keaktifan siswa sebelum diterapkan strategi Questions Students Have pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022?

2.    Bagaimana keaktifan siswa sesudah diterapkan strategi Questions Students Have pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022?

3.    Adakah peningkatan keaktifan siswa sesudah diterapkan strategi Questions Students Have pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022?

 

 

 

 

C.      TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.      Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam tindakan kelas ini adalah dengan menerapkan strategi Questions Students Have dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022.

 

2.      Manfaat Penelitian

a.       Bagi Siswa

1)        Membiasakan siswa untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran, khususnya pada pelajaran Akidah Akhlak.

2)        Menjadikan siswa yang aktif mengeluarkan tanggapan, dan memberikan pertanyaan yang lebih berbobot.

 

b.      Bagi Guru

Penelitian ini dijadikan sebagai pedoman dan acuan guru untuk meningkatkan keaktifaan siswa.

 

c.       Bagi Madrasah

Menjadikan siswa yang unggul dalam prestasi dan menjadikan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

 

A.      KERANGKA TEORI

1.    Strategi

Kata “strategy” berasal dari kata kerja bahasa Yunani, yakni “Stratego” yang berarti “merencanakan pemusnahan musuh lewat penggunaan sumber-sumber yang efektif (Arsyad, A: 2002, 26). Sedangkan menurut Crown Dirgantoro (2001, 5) mengemukakan bahwa kata strategi berasal bahasa yunani yang berarti “kepemimpinan dalam ketentaraan”. Pengertian tersebut berlaku selama perang berlangsung yang kemudian berkembang menjadi manajemen ketentaraan dalam rangka mengelola para tentara bagaimana melakukan mobilisasi pasukan dalam jumlah yang besar, bagaimana mengkordinasi komando yang jelas dan sebagainya. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, dalam pengembangannya konsep mengenai strategi harus terus memiliki perkembangan dan setiap orang mempunyai pendapat atau definisi yang berbeda mengenai strategi.

Qanita Alya mengatakan bahwa strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.[1] Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan method, or series of activities designed a particular educational goal, yang artinya strategi sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya. W, 2006: 126).

Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan.

 

2.    Strategi Questions Students Have

Question Students Have adalah pertanyaan dari siswa. Stategi Questions Students Have adalah strategi yang digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Strategi ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi murid melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada murid yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keingingan, dan harapan-harapan melalui percakapan. Selain bertanya, question students have juga menuntut siswa dapat mencoba memberikan jawaban terhadap pertanyaan - pertanyaan yang ada.[2]

 

3.    Langkah- Langkah Strategi Questions Students Have

a.       Pada tiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok atau sesuai dengan jumlah peserta didik

b.      Bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada siswa.

c.       Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi pelajaran (tidak perlu menuliskan nama).

d.      Setelah selesai membuat pertanyaan minta siswa untuk menggeser kartu pertanyaan kepada teman disamping kirinya.

e.       Sesudah mendapat kartu pertanyaan dari teman disampingnya, minta mereka membaca pertanyaan tersebut. Jika ia juga ingin mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang ia baca suruh memberikan tanda centang (√). Jika tidak suruh untuk langsung memberikan pada teman disampingnya.

f.       Setelah kertas pertanyaan kembali pada pemiliknya, minta siswa yang mendapat centang paling banyak untuk membaca pertanyaan.

g.       Berikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan yang sudah dipilih dengan:

1)      Memberikan jawaban yang langsung dan singkat

2)      Menunda pertanyaan hingga waktu yang lebih tepat

3)      Mengemukakan bahwa untuk saat ini anda belum mampu menjawab atau persoalan ini (janjikan jawaban secara pribadi jika memungkinkan).

h.      Jika waktunya cukup minta siswa untuk membacakan pertanyaan yang tidak mendapatkan suara (tanda centang) paling banyak.

i.        Jika jam pelajaran habis minta siswa mengumpulkan semua kertas pertanyaan, karena dapat anda jawab pada pelajaran atau pertemuan yang akan datang.

 

4.    Keaktifan Siswa

Menurut Mulyono,(Kurniati, 2009: 12) keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik.

Keaktifan dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, peserta didik juga dapat melatih berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Keaktifan dipengaruhi beberapa faktor: (1) memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka berperan aktif dalam pembelajaran; (2) menjelaskan tujuan instuksional (kemampuan dasar kepada peserta didik); (3) mengingatkan kopotensi belajar kepada peserta didik; (4) memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajari; (5) memberikan stimulus (masalah, topik, masalah konsep yang akan dipelajari); (6) memunculkan aktifitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran; (7) memberikan umpan balik ( feedback ); (8) melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didik berupa tes sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur; (9) menyimpulkan setiap materi diakhir pembelajaran.

Keaktifan siswa yaitu, suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Mereka secara aktif menggunakan otak mereka ,,            baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasiskan apa yang di berikan oleh guru dalam mata pelajaran yang disajikan. Keaktifan siswa dimaksudkan untuk untuk  mengoktimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.

 

5.    Macam-macam keaktifan

Menurut Sriyono, dkk (1992: 75) keaktifan jasmani dan rohani yang dilakukan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut:

1.    Keaktifan indera; pendengaran, penglihatan, peraba, dan sebagainya. Peserta didik harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin. Mendikte dan menyuruh mereka menulis sepanjang jam pelajaran akan menjemukan. Demikian pula dengan menerangkan terus tanpa  menulis sesuatu di papan tulis. Maka pergantian dari membaca ke menulis, menulis ke menerangkan dan seterunya akan lebih menarik dan menyenangkan.

2.    Keaktifan akal; akal peserta didik harus aktif atau dikatifkan untuk memecahkan masalah, menimbang, menyusun pendapat dan mengambil keputusan.

3.    Keaktifan ingatan; pada saat proses belajar mengajar peserta didik harus aktif menerima bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru, dan menyimpannya dalam otak. Kemudian pada suatu saat ia siap dan mampu mengutarakan kembali.

4.    Keaktifan emosi dalam hal ini peserta didik hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya, karena dengan mencintai pelajarannya akan menambah hasil belajar peserta didik itu sendiri.

Sebenarnya semua proses belajar mengajar peserta didik mengandung unsur keaktifan, tetapi antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya tidak sama. Oleh karena itu, peserta didik harus berpartisipasi aktif secara fisik dan mental dalam kegiatan belajar mengajar. Keaktifan peserta didik dalam proses belajar merupakan upaya peserta didik dalam memperoleh pengalaman belajar, yang mana keaktifan belajar peserta didik dapat ditempuh dengan upaya kegaiatan belajar kelompok maupun belajar secara perseorangan.

 

6.    Indikator Keaktifan Siswa

Indikator keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak   yang di amati adalah sebagai berikut:

a.         Siswa aktif memperhatikan guru menyampaikan materi pelajaran.

b.         Siswa aktif bertanya kepada guru maupun kepada teman kelompok dan          menyatakan pendapat.

c.         Siswa aktif mendengarkan percakapan diskusi.

d.        Siswa aktif menulis hasil diskusi

e.         Siswa aktif dalam membuat kesimpulan pelajaran

f.          Siswa aktif dalam memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan.

g.         Siswa berani dalam mempertahankan pendapat.

 

Hasil penelitian ini dikatakan berhasil apabila keaktifan siswa  pada mata pelajaran Akidah Akhlak secara klasikal telah mencapai di atas 80%. Artinya dengan persentase tersebut hampir secara keseluruhan siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran Akidah Akhlak.

 

B.       HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan uraian teori yang telah dipaparkan maka peneliti dapat merumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian adalah dengan penerapan Strategi Questions Students Have dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022.

 

BAB III

METODE PENELITIAN

 

A.       SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2021/2022 dengan jumlah 28 siswa, yang terdiri dari 14 laki-laki dan 14 perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan Strategi Questions Students Have dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

 

B.        TEMPAT & WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati, khususnya pada kelas IV. Waktu penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus sampai dengan September 2021.

 

C.       RANCANGAN PENELITIAN

Metode dalam penelitian kali ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri atas empat komponen pada tiap siklusnya, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi (Arikunto, 2008: 17). Penelitian Tindakan Kelas kali ini dilakukan dalam 3 siklus, yakni Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.

Adapun langkah-langkah metode kerja kelompok yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1.    guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

2.    guru menyajikan materi sebagai pengantar

3.    guru mempersiapkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran

4.    guru membimbing siswa dalam melakukan kerja kelompok

Agar penelitian tindakan kelas ini berhasil dengan baik tanpa hambatan yang mengganggu kelancaran penelitian, peneliti menyusun tahapan-tahapan yang dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu: perencanaan/persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi.

1.       Perencanaan /Persiapan Tindakan

Tahap perencanaan atau persiapan tindakan, langkah-langkah yang dilakukan guru adalah sebagai berikut:

a.        Silabus yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran yang menerapkan langkah-langkah Strategi Questions Students Have, aloksi waktu, sumber belajar, dan penilaian.

b.        Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.

c.        Lembar observasi aktivitas guru dan keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran Akidah Akhlak melalui Strategi Questions Students Have.

2.       Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan Strategi Questions Students Have terdiri dari:

a.         Guru menentukan topik yang sudah dipelajari

b.        Guru meminta setiap siswa menuliskan 1 pertanyaan di kertas dari tema yang sudah dipelajari.

c.        Guru memastikan tulisan siswa dapat dibaca oleh temannya ketika digeser ke teman sampingnya.

d.        Guru meminta siswa menggeser pertanyaan tersebut ke teman sampingnya.

e.        Guru meminta temannya membaca pertanyaannya, kalau pertanyaan itu layak  ditanyakan maka centanglah (checklist)

f.         Guru meminta kartu pertanyaan tadi harus bergulir sampai kembali kepada                      pemiliknya.

g.        Guru meminta siswa yang mendapat checklist terbanyak pada pertanyaannya untuk membacakan pertanyaannya.

h.        Guru mempersilahkan siswa merespon pertanyaan tersebut dengan jawaban  langsung secara singkat.

i.         Guru mengklarifikasi hasil diskusi.

 

3.       Observasi

Peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini juga melibatkan 1 orang guru pengamat. Tugas dari pengamat tersebut adalah untuk melihat aktivitas guru dan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung, Hal ini dilakukan untuk memberi masukan dan pendapat terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan, sehingga masukan-masukan dari pengamat dapat dipakai untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II.

 

 

4.       Refleksi

Hasil yang diperoleh dari tahap observasi kemudian dikumpulkan dan dianalisa, dari hasil observasi apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan penerapan Strategi Questions Students Have.

 

D.       JENIS DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1.    Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu : jenis data kualitatif dan data kuantitatif, yang terdiri dari:

a.       Penerapan Strategi Questions Students Have

Yaitu data tentang aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran dengan penerapan Strategi Questions Students Have.

b.       Keaktifan Siswa

Yaitu data tentang keaktifan siswa selama pembelajaran Akidah Akhlak dengan penerapan Strategi Questions Students Have.

2.       Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan dalam penelitian ini adalah:

a.       Teknik Observasi

1)        Untuk mengamati aktivitas guru selama pembelajaran penerapan Strategi

Questions Students Have.

2)       Untuk mengamati keaktifan belajar Akidah Akhlak selama pembelajaran dengan penerapan Strategi Questions Students Have.

b.       Teknik Dokumentasi,

Teknik Dokumentasi adalah suatu teknik yang menggunakan dokumentasi untuk mencari informasi mengenai profil sekolah, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, sarana dan prasarana.

c.        Teknik Wawancara

Teknik wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang penyebab rendahnya keaktifan siswa yang selama ini cenderung rendah, dan dijadikan dasar untuk tindakan perbaikan dalam penelitian ini.

 

 

 

E.   TEKNIK ANALISIS DATA

1.    Keaktifan Siswa

Keaktifan siswa selama kegiatan belajar mengajar melalui Strategi Questions Students Have diperoleh melalui observasi dan diolah dengan rumus persentase, yaitu sebagai berikut :

Keterangan:

F     : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N    : Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

 P     : Angka persentase

 

Interval dan kategori keaktifan siswa adalah sebagai berikut:

Kategori Keaktifan Siswa

No

Interval (%)

Kategori

1

76 - 100

Tinggi

2

56 - 75

Cukup Tinggi

3

40 - 55

Kurang Tinggi

4

< 40%

Tidak Tinggi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

A.   GAMBARAN UMUM MI TARBIYATUL ISLAMIYAH WINONG

1.    Sejarah Berdirinya

MI Tarbiyatul Islamiyah Winong merupakan sebuah sekolah setingkat Sekolah Dasar yang berada di Dukuh Pecangaan, Desa Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Madrasah ini didirikan sejak tanggal 2 April 1962.[3]

Pada tahun 1959, berdirilah sebuah sekolah yang bernama MWB (Madrasah Wajib Belajar) atas prakarsa Kyai Suwawi, Kyai Sripan, Kyai Yasir, KH. Zakaria, Kyai Parlan dan KH. Sabar. Adapun guru pertama yang mengajar pada waktu itu adalah Kyai Suwawi, Bapak Aman, KH. Darmin dan Bapak Sumardi.

Pada waktu itu, madrasah terdiri dari 4 kelas yaitu kelas 1 – 4, dan pembagiannya berdasarkan tingkatan usia anak. Adapun kelas yang digunakan untuk sekolah adalah musholla milik Kyai Suwawi, sekaligus muridnya adalah santri yang mengaji di mushalla beliau yang berjumlah 40 anak.[4]

Pada tahun 1962, MWB (Madrasah Wajib Belajar) mendapatkan sertifikat sekaligus berganti nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah “Tarbiyatul Islamiyah” yang berarti sebuah sekolah yang mengajarkan ilmu agama Islam.

Seiring berkembangnya zaman, bukan berarti melupakan sejarah berdirinya, namun justru perjuangan para pendiri madrasah perlu dilanjutkan untuk meraih cita-cita mereka, serta melanjutkan pembangunan, pembinaan dan pengembangan pendidikan di MI Tarbiyatul Islamiyah Winong yang lebih berkualitas, menumbuhkan rasa tanggung jawab, kesetiakawanan serta kepeloporan dalam bidang Pendidikan Agama Islam demi masa depan bangsa dan Negara.[5]

Nama – nama Kepala MI Tarbiyatul Islamiyah Winong yang pernah memimpin dari awal berdiri sampai sekarang adalah :

1.    Kyai Suwawi                          : Tahun 1962 – 1964

2.    KH. Darmin                            : Tahun 1964 – 1974

3.    Bp. Sumardi                            : Tahun 1974 – 1990

4.    Hj. Djimah                              : Tahun 1990 – 1999

5.    Bp. Suwaji                              : Tahun 1999 – 2001

6.    Bp. Ujang Sutriman, S.Pd      : Tahun 2001 – 2003

7.    Bp. Wartono, A.Ma. Pd. OR  : Tahun 2003 – 2007

8.    Bp. Faiz Al Mu`tabar, S.Ag    : Tahun 2007 – 2014

9.    Bp. Jabir Hasan, S.Pd.I           : Tahun 2014 – 2017

10.                        Bp. Joko Siswanto, S.Pd.I      : Tahun 2017 - sekarang[6]        

Dengan berdirinya madrasah dan kepemimpinan kepala madrasah setiap periode selalu membawa perubahan yang lebih baik dan maju, sehingga meningkatkan minat orang tua untuk mendaftarkan putra – putrinya ke MI Tarbiyatul Islamiyah Winong.

2.    Visi, Misi dan Tujuan

Adapun visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai oleh MI Tarbiyatul Islamiyah Winong adalah sebagai berikut :            

Visi

:

BERIMAN, BERPRESTASI, BERBUDI, PEDULI, BERINOVASI DAN MANDIRI

Misi

:

a.    Mendirikan dan menyelenggarakan lembaga pendidikan Islam baik formal maupun non formal

b.    Mendirikan sarana dan prasarana pendidikan serta tempat ibadah

c.    Mendirikan dan mengelola perpustakaan untuk keperluan para pelajar dan lainnya

d.   Mengadakan kerja sama dengan lembaga lain baik pemerintah maupun swasta di dalam maupun di luar negeri

e.    Menciptakan fasilitas-fasilitas lain atau melakukan usaha lain yang sah, halal yang tidak bertentangan dengan maksud serta tujuan yayasan[7]

Tujuan

:

1.    Tujuan Nasional

Penyelenggaraan pendidikan menengah bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab dan demokratis dan dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)

2.    Tujuan Sekolah

a.    Mempertinggi dan memperluas pendidikan serta pengajaran Agama Islam yang berlandaskan Al Qur`an dan Sunnah Rasul

b.    Mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan Agama Islam ala Ahlussunnah Wal Jama`ah sesuai dengan garis perjuangan NU

c.    Mencetak kader yang beriman, bartaqwa dan berakhlakul karimah

d.   Mencetak kader yang cerdas, berpengetahuan luas, terampil, demokratis dan bertanggung jawab[8]

 

3.    Letak Geografis

Secara geografis, letak MI Tarbiyatul Islamiyah Winong ± 17 Km dari kota Kabupaten Pati dengan luas ± 1.500 M2.

Adapun lokasinya terletak di Dukuh Pecangaan RT.04 RW.03 Desa Winong Kec. Winong Kab. Pati, yaitu berada diantara rumah penduduk dengan batas-batas sebagai berikut :

·       Sebelah Utara              : Areal persawahan Dukuh Pecangaan

·       Sebelah Timur             : Perumahan penduduk Dukuh Pecangaan

·       Sebelah Selatan           : Lapangan Olah Raga Dusun Pecangaan

·       Sebelah Barat              : Areal persawahan Dukuh Pecangaan

 

4.       Struktur Organisasi

Untuk memperlancar dan mempermudah pelaksanaan program pendidikan di MI Tarbiyatul Islamiyah Winong, maka disusun sebuah struktur organisasi yang data lengkapnya bisa dilihat pada lampiran.

Secara structural, MI Tarbiyatul Islamiyah Winong adalah sebuah lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Tarbiyatul Islamiyah Winong. Adapun struktur organisasi yang terdapat di MI Tarbiyatul Islamiyah Winong pada tahun pelajaran 2021/2022[9] meliputi :

1.    Kepala Madrasah, merupakan pimpinan lembaga yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pendidikan maupun kegiatan lain di madrasah.

2.    Komite Madrasah, selaku badan pengawas dan pertimbangan terhadap segala program/kebijakan yang diambil oleh madrasah.

3.    Wakil Kepala Madrasah, dalam hal ini terdiri dari 2 wakil kepala madrasah yang menempati bidang tertentu, yakni wakil kepala bidang kurikulum dan  wakil kepala bidang kesiswaan.

4.    Guru Kelas, merupakan tangan panjang seluruh kebijakan yang diambil oleh madrasah dan bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan yang ada di kelasnya masing-masing.

 

5.    Keadaan Guru dan Karyawan

Guru adalah salah satu faktor yang menunjang dalam pelaksanaan proses pendidikan dan pengajaran, sehingga tercapai tujuan akhir yang diinginkan. Dengan demikian keberadaan guru dalam suatu lembaga pendidikan merupakan faktor yang sangat penting karena seorang guru adalah panutan bagi siswa-siswanya.

Demikian juga, keberadaan karyawan juga sangat penting dalam membantu segala proses yang beada di suatu lembaga pendidikan.

Adapun data guru dan karyawan MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Tahun Pelajaran 2021/2022 sebagai berikut :

 

KEADAAN GURU DAN KARYAWAN

MI TARBIYATUL ISLAMIYAH WINONG

 

NO

NAMA GURU

PEND. TERAKHIR

JABATAN

1

Joko Siswanto, S.Pd.I

S1

Kepala Madrasah

2

Jabir Hasan, S.Pd.I

S1

Guru Kelas 1B

3

Susilowati,S.Pd.I

S1

Guru Kelas 1C / Waka Kesiswaan

4

Wartono, A.Ma.Pd. OR

D2

Guru Mapel

5

Daim Mahmud, S.Ag

S1

Guru Mapel

6

H. Soib HW, A.Ma. Pd

D2

Guru Mapel

7

Sholihati, S.Pd.SD

S1

Bendahara / Guru Kelas 2 A

8

Umi Kusniati, S.Ag

S1

Guru Mapel

9

Ahmad Saifuddin, S.Pd.I

S1

Guru Kelas 4B /Waka Kurikulum

10

Zulfatun Hasanah, S.Pd.I

S1

Guru Kelas 5A

11

Agus Purnomo, s.Pd

S1

Guru Kelas 5B/ Operator Emis

12

Heny Susilowati, S.Pd. SD

S1

Guru Kelas 1A

13

Umi Nikmah, S.Pd.

S1

Guru Kelas 6 A

14

Diyan Maisaroh, S.Pd

S1

Guru Kelas 2B

15

Uswatun Nikmah, S.Pd.SD

S1

Guru Kelas 3A

16

Siti Khumaiyah

SLTA/Ponpes

Guru Tahfidz

17

Mohamad Zubaedi, S.Pd.I

S1

Guru Tahfidz

18

Alfi Qanita, S.Pd

S1

Guru Tahfidz

19

Nor Said

SLTA/Ponpes

Guru Tahfidz

20

Alvi Khoirinnisa, S.Pd

S1

Guru Kelas 6B

21

Pujiati, S.Pd

S1

Bendahara BOS / Guru Kelas 3B

22

M. Taufiqurrohman

SLTA/Ponpes

Guru Tahfidz

23

Auliya Saadatul Abadiyah, S.Pd

S1

Guru Kelas 4A

24

Agus Sulistiyono, S.Pd

S1

Guru Mapel

25

Wiko Sancoko

SLTA

TU

26

H. Zainal Puadi

SLTA

Penjaga

 

Sesuai dengan data di atas dapat penulis diskripsikan bahwa di MI Tarbiyatul Islamiyah Winong terdapat 24 guru dan 2 karyawan. Dari 24 pendidik terdapat 19 guru yang telah memenuhi standar pemerintah sebagai seorang guru yaitu telah berkualifikasi S1 bidang pendidikan, 2 guru berkualifikasi D2.  Dan sesuai observasi yang telah penulis lakukan, ada 3 guru yang belum berkualifikasi S1 yakni dewan guru tahfidz.

 

6.    Keadaan Siswa

Siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Tahun Pelajaran 2021/2022  dari kelas I sampai kelas VI berjumlah 144 siswa. Untuk memperjelas rincian data tentang siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Winong secara kuantitatif sebagaimana dipaparkan di atas dari hasil dokumentasi dapat  peneliti sajikan dalam bentuk tabulasi sebagai berikut:

 

KEADAAN SISWA

MI TARBIYATUL ISLAMIYAH WINONG

 

KELAS

JENIS KELAMIN

JUMLAH

LK

PR

1

A

12

18

30

B

12

18

30

C

13

18

31

2

A

13

15

28

B

15

16

31

3

A

19

10

29

B

18

11

29

4

A

12

16

28

B

15

13

28

5

A

11

16

27

B

13

14

27

6

A

14

8

22

B

14

8

22

JUMLAH TOTAL

181

181

362

 

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Winong Tahun Pelajaran 2021/2022  laki-laki berjumlah 181 siswa sedangkan perempuan  berjumlah 181 siswa dengan jumlah keseluruhan 362 siswa.

 

7.    Sarana Prasarana

Dengan  sarana dan prasarana yang cukup dapat menunjang peserta didik mampu memahami apa yang disampaikan oleh pendidik. Adapun sarana dan prasarana (fasilitas) yang dimiliki MI Tarbiyatul Islamiyah Winong adalah sebagai berikut:

 

SARANA PRASARANA

MI TARBIYATUL ISLAMIYAH WINONG

NO

NAMA BANGUNAN

JUMLAH

KETERANGAN

1

Ruang kelas

13

Baik

2

Ruang perpustakaan

1

Baik

3

Ruang tamu

1

Baik

4

Ruang kepala

1

Baik

5

Ruang guru

1

Baik

6

Ruang BP/BK

1

Baik

7

Ruang TU

1

Baik

8

Ruang UKS

1

Baik

9

Ruang computer

1

Baik

10

Ruang Makan

1

Baik

11

Dapur

1

Baik

12

Toilet siswa

8

Baik

13

Toilet guru

1

Baik

14

Tempat parkir

1

Baik

15

Gudang

1

Baik

Dengan ini dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana penunjang pembelajaran di MI Tarbiyatul Islamiyah Winong telah memadai dan sesuai dengan standar pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini terbukti telah diperolehnya predikat A ketika dilaksanakan akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional pada tahun 2015.

 

B.        HASIL PENELITIAN

1.    DESKRIPSI PRA SIKLUS

Keaktifan siswa pada sebelum tindakan tergolong kurang tinggi yakni dengan rata-rata persentase 54%. Untuk lebih jelas keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada sebelum tindakan dapat dilihat pada tabel berikut :

 

Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas 4

Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Sebelum Tindakan (Pra Siklus)

NO

NAMA SISWA

ASPEK YANG DIAMATI

JUMLAH

1

2

3

4

5

6

7

1

Afiya Galiena Azizia Putri

1

0

1

1

1

1

0

5

2

Aleesha Zahratu Hadikusumo

0

1

1

1

0

1

0

4

3

Adrian Bagus Saputra

0

0

1

1

1

1

0

4

4

Andy Ahmad Syaifuddin

0

1

1

0

0

1

0

3

5

Aqifah Alyatun Mukhbita

1

0

0

1

1

0

1

4

6

Arka Nur Rahman Kasyafani

0

0

1

0

0

0

1

2

7

Aurellia Asna Amalia Zulfa

1

1

0

1

0

1

0

4

8

Citra Kirana

0

1

0

1

1

0

0

3

9

Faiz Syaiful Wafa

1

0

1

0

1

1

0

4

10

Farid Athoillah

0

1

1

1

0

1

0

4

11

Fariz Fahrudin Septyawan

0

0

0

1

0

0

1

2

12

Fathiya Nayla Zahra

0

1

1

0

1

0

1

4

13

Ibrahim Khalil Al Khatiri

1

1

0

1

0

1

0

4

14

Kalfa Wira Andika

0

1

1

1

0

1

1

5

15

Kanaya Hafizh Azzahra

1

0

1

1

1

0

0

4

16

Lana Alychia Zahfagraini

1

1

0

1

0

1

1

5

17

Liviana Ayunda

1

1

1

0

1

0

0

4

18

Mila Husna Herlina

1

1

1

1

0

1

0

5

19

Muhammad Khoirul Huda

0

0

1

0

1

0

1

3

20

Muhammad Rafa Azzayyan

1

1

0

0

0

0

1

3

21

Muzaqqi

0

1

1

0

0

1

0

3

22

Najwa Aisyah Fi Ulul Azmi

0

1

0

1

1

0

0

3

23

Nindy Laila Azzahra

1

1

1

0

0

1

0

4

24

Puspitorini Nabilah Putri

1

1

0

1

1

1

0

5

25

Reni Nor Farikhah

1

1

1

0

0

0

1

4

26

Ridho Jofa Arizky Pratama

0

1

1

0

1

0

0

3

27

Rifqi Nur Fadilah

1

0

0

1

0

0

1

3

28

Syahrul Abdul Manaf

1

1

0

0

1

1

0

4

JUMLAH

15

19

17

16

13

15

10

105

PERSENTASE (%)

54%

68%

61%

57%

46%

54%

36%

54%

 

·      ASPEK YANG DIAMATI :

1.    Siswa aktif memperhatikan guru menyampaikan materi pelajaran

2.    Siswa aktif membaca materi pelajaran

3.    Siswa aktif mendengarkan percakapan diskusi

4.    Siswa aktif menulis hasil diskusi

5.    Siswa berani dalam menyampaikan pendapat

6.    Siswa aktif dalam memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan

7.    Siswa aktif menyimpulkan materi pelajaran

 

Melihat lembar observasi di atas, bahwa keaktifan siswa sebelum tindakan atau Pra Siklus adalah 54 % atau tergolong “Kurang Tinggi”,  karena 54% berada pada rentang 40–55%.

Sedangkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak sebelum  tindakan secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

1)     Siswa memperhatikan guru menyampaikan materi pelajaran, terdapat 15  orang siswa atau 54 % yang aktif.

2)     Siswa membaca materi pelajaran terdapat 19 orang siswa atau 68 % yang           aktif.

3)     Siswa mendengarkan percakapan diskusi,  terdapat 17 orang siswa atau 61 % yang aktif.

4)     Siswa menulis hasil diskusi, terdapat 16 orang siswa atau 57% yang aktif.

5)     Siswa berani dalam menyampaikan pendapat, terdapat 13 orang siswa atau 46 % yang aktif.

6)     Siswa memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan, terdapat 15 orang siswa atau 54 % yang aktif.

7)     Siswa aktif menyimpulkan materi pelajaran, terdapat 10 orang siswa atau 36 % yang aktif.

Berdasarkan penjelasan tersebut, keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak sebelum tindakan yaitu 54%. Artinya jauh dibawah Indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu 80%. Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan Strategi Questions Students Have untuk meningkatkan  keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

 

2.    DESKRIPSI SIKLUS I

·      Persiapan Tindakan

Dalam tahap perencanaan atau persiapan tindakan ini, dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1)     Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.

2)     Membuat Lembar Observasi Keaktifan Siswa selama proses pembelajaran Akidah Akhlak melalui Strategi Questions Students Have.

·      Pelaksanaan Tindakan

Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2021. Dalam proses pembelajaran diikuti oleh seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan.

Langkah- langkah pelaksanaan tindakan ini terdiri atas tiga tahap, yaitu: kegiatan awal selama kurang lebih 5 menit, kegiatan inti lebih kurang selama 20 menit, dan kegiatan akhir selama 5 menit. Agar lebih jelas tentang langkah-langkah  tindakan tersebut dapat penulis jabarkan sebagai berikut:

1)Kegiatan awal (5 Menit) :

a)     Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan mengabsen siswa dilanjutkan apersepsi.

b)     Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai

c)     Guru menjelaskan cara kerja Strategi Questions Students Have dengan bahasa yang mudah dan dapat dipahami oleh siswa.

2)Kegiatan inti (20 Menit) :

a)    Guru menentukan tema yang sudah dipelajari.

b)   Guru membagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) dan meminta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi pelajaran.

c)    Setelah membuat pertanyaan, siswa diminta untuk menggeser kartu pertanyaan kepada teman disampingnya.

d)   Guru meminta siswa membaca pertanyaan dan memberikan tanda centang (√) jika ingin mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

e)    Guru meminta kartu pertanyaan tadi harus bergulir sampai kembali kepada pemiliknya.

f)    Setelah kembali pada pemiliknya, guru meminta siswa untuk mengecek tanda centang pada kartu pertanyaan.

g)   Guru meminta siswa dengan tanda centang terbanyak untuk membacanya dan seterusnya.

h)   Guru memberikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan yang sudah dipilih.

3)Kegiatan akhir (5 Menit):

a)     Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran.

b)     Siswa bersama guru menutup proses pembelajaran dengan membaca  doa secara bersama-sama

·      Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak, dengan Strategi Questions Students Have dan untuk lebih jelas hasil pengamatan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :

Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas 4

Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak ( Siklus 1 )

NO

NAMA SISWA

ASPEK YANG DIAMATI

JUMLAH

1

2

3

4

5

6

7

1

Afiya Galiena Azizia Putri

1

0

1

1

1

1

1

6

2

Aleesha Zahratu Hadikusumo

1

1

1

1

0

1

1

6

3

Adrian Bagus Saputra

1

0

1

1

1

1

0

5

4

Andy Ahmad Syaifuddin

1

1

1

0

0

1

0

4

5

Aqifah Alyatun Mukhbita

1

1

1

1

1

0

1

6

6

Arka Nur Rahman Kasyafani

1

0

1

0

0

1

1

4

7

Aurellia Asna Amalia Zulfa

1

1

1

1

0

1

0

5

8

Citra Kirana

1

1

0

1

1

1

1

6

9

Faiz Syaiful Wafa

1

1

1

0

1

1

0

5

10

Farid Athoillah

0

1

1

1

0

1

1

5

11

Fariz Fahrudin Septyawan

1

1

0

1

0

0

1

4

12

Fathiya Nayla Zahra

1

1

1

0

1

0

1

5

13

Ibrahim Khalil Al Khatiri

1

1

0

1

1

1

1

6

14

Kalfa Wira Andika

1

1

1

1

0

1

1

6

15

Kanaya Hafizh Azzahra

1

1

1

1

1

0

0

5

16

Lana Alychia Zahfagraini

1

1

0

1

0

1

1

5

17

Liviana Ayunda

1

1

1

0

1

1

1

6

18

Mila Husna Herlina

1

1

1

1

1

1

0

6

19

Muhammad Khoirul Huda

0

0

1

0

1

1

1

4

20

Muhammad Rafa Azzayyan

1

1

1

0

0

0

1

4

21

Muzaqqi

1

1

1

0

1

1

0

5

22

Najwa Aisyah Fi Ulul Azmi

0

1

1

1

1

0

1

5

23

Nindy Laila Azzahra

1

1

1

0

0

1

1

5

24

Puspitorini Nabilah Putri

1

1

0

1

1

1

0

5

25

Reni Nor Farikhah

1

1

1

0

0

1

1

5

26

Ridho Jofa Arizky Pratama

0

1

1

1

1

0

1

5

27

Rifqi Nur Fadilah

1

0

1

1

0

1

1

5

28

Syahrul Abdul Manaf

1

1

0

0

1

1

0

4

JUMLAH

24

23

22

17

16

21

19

142

PERSENTASE (%)

86%

82%

79%

61%

57%

75%

68%

72%

 

o  ASPEK YANG DIAMATI :

1.      Siswa aktif memperhatikan guru menyampaikan materi pelajaran

2.      Siswa aktif membaca materi pelajaran

3.      Siswa aktif mendengarkan percakapan diskusi

4.      Siswa aktif menulis hasil diskusi

5.      Siswa berani dalam menyampaikan pendapat

6.      Siswa aktif dalam memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan

7.      Siswa aktif menyimpulkan materi pelajaran

 

Melihat Lembar Observasi Keaktifan Siswa, secara   keseluruhan   persentase   yang diperoleh aktivitas siswa dengan penerapan Strategi Questions Students Have pada  siklus I adalah 72 % atau tergolong “Cukup Tinggi”,  karena 72% berada pada rentang 56–75%. Sedangkan rincian aktivitas siswa per aspek dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.         Siswa memperhatikan guru menyampaikan materi pelajaran, terdapat 24  orang siswa atau 86 % yang aktif.

2.         Siswa membaca materi pelajaran terdapat 23 orang siswa atau 82 % yang   aktif.

3.         Siswa mendengarkan percakapan diskusi,  terdapat 22 orang siswa atau 79 % yang aktif.

4.         Siswa menulis hasil diskusi, terdapat 17 orang siswa atau 61% yang aktif.

5.         Siswa berani dalam menyampaikan pendapat, terdapat 16 orang siswa atau 57 % yang aktif.

6.         Siswa memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan, terdapat 21 orang siswa atau 75 % yang aktif.

7.         Siswa aktif menyimpulkan materi pelajaran, terdapat 19 orang siswa atau 68 % yang aktif.

 

·      Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada siklus I ini berada pada klasifikasi “Cukup Tinggi” karena 72% berada pada rentang 56% - 75%. Walaupun keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di siklus I telah tergolong cukup tinggi, namun rata-rata persentase keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan, yaitu 80%.

Maka berdasarkan hasil pembahasan peneliti dan pengamat diketahui penyebab keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, disebabkan ada beberapa kelemahan penerapan Strategi Questions Students Have, yaitu sebagai berikut:

1.          Ketika menentukan tema yang sudah dipelajari guru masih kurang memfokuskan pada tujuan pembelajaran, sehingga beberapa siswa kurang dapat memahami pelajaran dengan baik.

2.          Ketika siswa diminta untuk menggeser kartu pertanyaan kepada teman disampingnya, guru kurang jelas dalam memberikan perintah dan bimbingan, sehingga siswa  belum dapat tertib dan teratur.

3.          Guru belum bisa memberikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan secara merata sehingga beberapa siswa belum memahami materi.

4.          Ketika menyimpulkan materi pelajaran, guru belum membimbing siswa secara maksimal.

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, diketahui kelemahan-kelemahan yang perlu ditingkatkan adalah :

1.          Guru akan lebih memfokuskan pada tujuan pembelajaran ketika menentukan tema yang sudah dipelajari, agar siswa dapat memahami pelajaran dengan  baik.

2.          Guru akan memberikan arahan dan bimbingan secara jelas, ketika siswa menggeser kartu pertanyaan kepada teman disampingnya, agar siswa bisa tertib dan teratur.

3.          Guru akan memberikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan secara merata agar semua siswa bisa memahami materi.

4.          Guru akan membimbing siswa secara maksimal, agar siswa bisa menyimpulkan materi pelajaran.

 

3.    DESKRIPSI SIKLUS II

·      Persiapan Tindakan

Dalam tahap perencanaan atau persiapan tindakan ini, dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3)     Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.

4)     Membuat Lembar Observasi Keaktifan Siswa selama proses pembelajaran Akidah Akhlak melalui Strategi Questions Students Have.

·      Pelaksanaan Tindakan

Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2021. Dalam proses pembelajaran diikuti oleh seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan.

Langkah- langkah pelaksanaan tindakan ini terdiri atas tiga tahap, yaitu: kegiatan awal selama kurang lebih 5 menit, kegiatan inti lebih kurang selama 20 menit, dan kegiatan akhir selama 5 menit. Agar lebih jelas tentang langkah-langkah  tindakan tersebut dapat penulis jabarkan sebagai berikut:

1)          Kegiatan awal (5 Menit) :

a)     Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan mengabsen siswa dilanjutkan apersepsi.

b)     Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai

c)     Guru menjelaskan cara kerja Strategi Questions Students Have dengan bahasa yang mudah dan dapat dipahami oleh siswa.

2)     Kegiatan inti (20 Menit) :

a)    Guru menentukan tema yang sudah dipelajari.

b)   Guru membagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) dan meminta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi pelajaran.

c)    Setelah membuat pertanyaan, siswa diminta untuk menggeser kartu pertanyaan kepada teman disampingnya.

d)   Guru meminta siswa membaca pertanyaan dan memberikan tanda centang (√) jika ingin mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

e)    Guru meminta kartu pertanyaan tadi harus bergulir sampai kembali kepada pemiliknya.

f)    Setelah kembali pada pemiliknya, guru meminta siswa untuk mengecek tanda centang pada kartu pertanyaan.

g)   Guru meminta siswa dengan tanda centang terbanyak untuk membacanya dan seterusnya.

h)   Guru memberikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan yang sudah dipilih.

3)     Kegiatan akhir (5 Menit):

a)     Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran.

b)     Siswa bersama guru menutup proses pembelajaran dengan membaca  doa secara bersama-sama

 

·      Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak, dengan Strategi Questions Students Have dan untuk lebih jelas hasil pengamatan pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :

 

Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas 4

Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak ( Siklus II )

NO

NAMA SISWA

ASPEK YANG DIAMATI

JUMLAH

1

2

3

4

5

6

7

1

Afiya Galiena Azizia Putri

1

1

1

1

1

1

1

7

2

Aleesha Zahratu Hadikusumo

1

1

1

1

0

1

1

6

3

Adrian Bagus Saputra

1

0

1

1

1

1

1

6

4

Andy Ahmad Syaifuddin

1

1

1

0

1

1

0

5

5

Aqifah Alyatun Mukhbita

1

1

1

1

1

0

1

6

6

Arka Nur Rahman Kasyafani

1

1

1

1

0

1

1

6

7

Aurellia Asna Amalia Zulfa

1

1

1

1

1

1

0

6

8

Citra Kirana

1

1

0

1

1

1

1

6

9

Faiz Syaiful Wafa

1

1

1

0

1

1

0

5

10

Farid Athoillah

1

1

1

1

0

1

1

6

11

Fariz Fahrudin Septyawan

1

1

0

1

0

1

1

5

12

Fathiya Nayla Zahra

1

1

1

1

1

0

1

6

13

Ibrahim Khalil Al Khatiri

1

1

0

1

1

1

1

6

14

Kalfa Wira Andika

1

1

1

1

0

1

1

6

15

Kanaya Hafizh Azzahra

1

1

1

1

1

0

1

6

16

Lana Alychia Zahfagraini

1

1

0

1

1

1

1

6

17

Liviana Ayunda

1

1

1

0

1

1

1

6

18

Mila Husna Herlina

1

1

1

1

1

1

1

7

19

Muhammad Khoirul Huda

1

1

1

0

1

1

1

6

20

Muhammad Rafa Azzayyan

1

1

1

1

1

0

1

6

21

Muzaqqi

1

1

1

1

1

1

0

6

22

Najwa Aisyah Fi Ulul Azmi

1

1

1

1

1

1

1

7

23

Nindy Laila Azzahra

1

1

1

1

1

1

1

7

24

Puspitorini Nabilah Putri

1

1

1

1

1

1

1

7

25

Reni Nor Farikhah

1

1

1

0

1

1

1

6

26

Ridho Jofa Arizky Pratama

1

1

1

1

1

0

1

6

27

Rifqi Nur Fadilah

1

1

1

1

0

1

1

6

28

Syahrul Abdul Manaf

1

1

1

1

1

1

0

6

JUMLAH

28

27

24

23

22

23

23

170

PERSENTASE (%)

100%

96%

86%

82%

79%

82%

82%

87%

 

· ASPEK YANG DIAMATI :

1.    Siswa aktif memperhatikan guru menyampaikan materi pelajaran

2.    Siswa aktif membaca materi pelajaran

3.    Siswa aktif mendengarkan percakapan diskusi

4.    Siswa aktif menulis hasil diskusi

5.    Siswa berani dalam menyampaikan pendapat

6.    Siswa aktif dalam memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan

7.    Siswa aktif menyimpulkan materi pelajaran

 

Melihat Lembar Observasi Keaktifan Siswa, secara   keseluruhan   persentase   yang diperoleh aktivitas siswa dengan penerapan Strategi Questions Students Have pada  siklus II adalah 87 % atau tergolong “Tinggi”,  karena 87% berada pada rentang 76 - 100%. Sedangkan rincian aktivitas siswa per aspek dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.     Siswa memperhatikan guru menyampaikan materi pelajaran, terdapat 28  orang siswa atau 100 % yang aktif.

2.     Siswa membaca materi pelajaran terdapat 27 orang siswa atau 96 % yang    aktif.

3.     Siswa mendengarkan percakapan diskusi,  terdapat 24 orang siswa atau 86 % yang aktif.

4.     Siswa menulis hasil diskusi, terdapat 23 orang siswa atau 82% yang aktif.

5.     Siswa berani dalam menyampaikan pendapat, terdapat 22 orang siswa atau 79 % yang aktif.

6.     Siswa memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan, terdapat 23 orang siswa atau 82 % yang aktif.

7.     Siswa aktif menyimpulkan materi pelajaran, terdapat 23 orang siswa atau 82 % yang aktif.

 

·      Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada siklus II ini berada pada klasifikasi “Tinggi” karena 87% berada pada rentang 76% - 100%. Walaupun keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di siklus I telah tergolong cukup tinggi, namun belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan,

Maka berdasarkan hasil pembahasan, diketahui bahwa rata-rata persentase keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu 80%.

 

C.   PEMBAHASAN

1.    Keaktifan Siswa

Persentase keaktifan siswa pada siklus I adalah 72% atau tergolong “Cukup tinggi”, karena 72% berada pada rentang 56– 75%. Artinya keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak belum mencapai 80%. Sedangkan pada siklus II persentase keaktifan siswa meningkat menjadi 87% atau tergolong “Tinggi”, karena 87% berada pada rentang 76–100%. Artinya keberhasilan siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu diatas 80%. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel Rekapitulasi Keaktifan Siswa dari sebelum tindakan, siklus I, dan Siklus II berikut ini :

Rekapitulasi Keaktifan Siswa Kelas 4

Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak

NO

Aspek yang diamati

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Skor

%

Skor

%

Skor

%

1

Siswa aktif memperhatikan guru menyampaikan materi pelajaran

15

54%

24

86%

28

100%

2

Siswa aktif membaca materi pelajaran

19

68%

23

82%

27

96%

3

 Siswa aktif mendengarkan percakapan diskusi

17

61%

22

79%

24

86%

4

Siswa aktif menulis hasil diskusi

16

57%

17

61%

23

82%

5

Siswa berani dalam menyampaikan pendapat

13

46%

16

57%

22

79%

6

Siswa aktif dalam memecahkan masalah atau pertanyaan yang diberikan

15

54%

21

75%

23

82%

7

Siswa aktif menyimpulkan materi pelajaran

10

36%

19

68%

23

82%

Jumlah dan Persentase

105

54%

142

72%

170

87%

Kategori

Kurang Tinggi

Cukup Tinggi

Tinggi

 

            Setelah melihat rekapitulasi keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak, dapat diketahui bahwa keberhasilan siswa   telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu diatas 80%. Untuk itu, peneliti tidak perlu melakukan siklus berikutnya, kerena sudah jelas keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak sudah diperoleh. Besar peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak yang diperoleh dari sebelum tindakan ke siklus I adalah 19%. Sedangkan peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah 14%. Jadi besar peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak dari sebelum tindakan hingga siklus II adalah 33%.

 

D.   PENGUJIAN HIPOTESIS

Dari hasil penelitian dan pembahasan seperti telah diuraikan di atas, diketahui  bahwa dengan penerapan Strategi Questions Students Have secara benar maka keaktifan siswa kelas IV pada mata pelajaran Akidah Akhlak meningkat dari sebelum tindakan. Informasi ini membuktikan bahwa hipotesis peneliti yang berbunyi “Dengan penerapan Strategi Questions Students Have dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas IV MI Tarbiyatul  Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022, “diterima”.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

 

A.       KESIMPULAN

Pada sebelum tindakan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak hanya mencapai rata-rata persentase 54%, setelah dilakukan tindakan perbaikan ternyata keaktifan belajar siswa meningkat yaitu pada siklus pertama dengan mencapai 72% atau keaktifan siswa tergolong “Cukup Tinggi” karena 72% berada pada rentang 56-75%. Sedangkan pada siklus II meningkat dari menjadi 87% atau keaktifan siswa telah tergolong “Tinggi” karena 87% berada pada rentang 76-100%. Artinya keberhasilan siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu diatas 80%.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan penerapan Strategi Questions Students Have dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas IV MI Tarbiyatul  Islamiyah Winong Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2021/2022.

 

B.        SARAN

Bertolak dari pembahasan hasil kesimpulan peneliti, berkaitan dengan penerapan Strategi Questions Students Have yang telah dilaksanakan, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1.        Untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di sekolah diharapkan kepada Guru Akidah Akhlak dapat menerapkan Strategi Questions Students Have.

2.        Untuk siswa agar lebih serius dalam proses pembelajaran, agar keaktifannya meningkat.

3.        Kepada peneliti selanjutnya agar meneliti lebih dalam keaktifan siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak demi kesempurnaan penelitian selanjutnya.

4.        Kepada kepala madrasah perlu memantau dan membina terhadap dampak kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sebagai bahan penilaian kemajuan yang telah dicapai, sehingga apa yang ditemukan pada PTK dapat diimplementasikan dalam  pelaksanaan pembelajaran di madrasah.

 

 

 

 

 

LAMPIRAN – LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

                                  

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAR DISKUSI KE 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


LEMBAR DISKUSI KE 2

 

 

 

 

 

KARTU PERTANYAAN

QUESTIONS STUDENTS HAVE

SIKLUS I

 

 

 

KARTU PERTANYAAN

QUESTIONS STUDENTS HAVE

SIKLUS II

 

 

 

 

 

 

FOTO DOKUMENTASI

 

 

 

 

 

BERDO`A

 

 

 

 

 

 

PENJELASAN MATERI

 

 

 

 

 

 

DISKUSI

 

 

 

 

 

 

 

PRESENTASI

 

 

 

 

 

 

 

 

MENULIS PERTANYAAN

 

 

 

 

 

 

 

MENGGESER KARTU PERTANYAAN

 

 

 

 

 



[1] Qanita Alya, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar, Bandung, Penerbit: PT Indah Jaya Adipratama, 2011 h. 751

[2] Hartono dkk, PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan), Pekanbaru, Penerbit: Zanafa Publishing, 2008 h. 104

[3] Dokumentasi, Pengesahan Perguruan Agama No.K/41/III/75

[4] Ahmad Saifuddin, Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kompetensi Pedagogis Guru Dan Partisipasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mapel Fiqih, (Pati : STAI Pati, 2012)

[5] Dokumentasi, Profil Madrasah, hal.1

[6] Dokumentasi, Papan Monografi Album Kepala MI Tarbiyatul Islamiyah Winong

[7] Dokumentasi, Papan Monografi Visi dan Misi MI Tarbiyatul Islamiyah Winong

[8] Dokumentasi, Profil Madrasah

[9] Dokumentasi, Papan Monografi Struktur Organisasi

PTK  di atas juga bisa dilihat di sini.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

  PENERAPAN STRATEGI QSH   SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MAPEL AKIDAH AKHLAK KELAS IV MI TARBIYATUL   ISLAMIYAH WINONG...