RESUME EVALUASI PEMBELAJARAN 3

 

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

 

A.    Judul Modul  : EVALUASI PEMBELAJARAN

B.     Kegiatan Belajar       : Pengembangan Dan Pengolahan Tes Hasil Belajar (KB 3)

C.     Refleksi

 

NO

BUTIR REFLEKSI

RESPON/JAWABAN

1

Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi

1.    Pengembangan Tes Hasil Belajar

a.    Penyusunan Tes Hasil Belajar

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan tes hasil atau prestasi belajar siswa :

1)   Menyusun spesifikasi tes

Spesifikasi tes mencakup : menentukan tujuan tes, menyusun kisi-kisi tes, memilih bentuk tes, menentukan panjang tes.

2)   Menulis soal

Penulisan soal merupakan langkah menjabarkan indikator menjadi pertanyaan butir-butir soal.

3)   Menelaah soal tes

Menelaah soal tes diperlukan untuk memperbaiki soal-soal yang diamati terdapat kekurangan.

4)   Melakukan ujicoba tes

Proses uji coba ke lapangan bertujuan agar mendapatkan data empirik tentang kualitas butir soal yang disusun.

5)   Melakukan analisis butir soal

Berdasarkan hasi uji coba instrumen, maka dapat diketahui kualitas butir soal yang ada dan selanjutnya dilakukan proses klasifikasi butir untuk ditindak lanjuti.

6)   Memperbaiki tes

Berdasarkan hasil dari analisis butir soal, butir-butir yang belum baik dapat diperbaiki untuk dimasukan kembali menjadi seperangkat instrumen.

7)   Merakit tes

Langkah selanjutnya adalah merakit butir-butir soal tersebut menjadi satu kesatuan, sehingga menjadi satu alat ukur instrumen final.

8)   Melaksanakan tes

Setelah mendapatkan instrumen tes yang berkualitas maka selanjutnya diberikan kepada testee (siswa) .

 

9)   Menafsirkan hasil tes

Hasil tes dalam bentuk data kuantitatif yaitu dalam bentuk sekor, dan kemudian sekor ditafsirkan menjadi nilai.

 

b.   Analisis Butir Soal

Analisis butir soal yaitu menganalisis butir dari taraf sukar, daya beda, fungsi distractor.

1)  Analisis butir soal secara kualitatif

Sebelum dilakukan uji coba instrumen ke lapangan (empiric) maka dilakukan analisis butir soal secara teoretik atau rasional yaitu meliputi analisis secara konstruksi, content (isi) dan bahasa. Dan analisis butir soal secara rasional atau secara kualitatif dapat dilakukan oleh para panel dan pakar yang ahli di bidangnya.

2)  Analisis butir soal secara empirik

Selanjutnya dilakukan proses uji coba instrumen ke lapangan, yang kemudian dianalisis taraf sukar, daya beda dan fungsi distraktor.

a)    Bentuk Soal Obyektif

(1) Tingkat kesukaran, proposi testee yang menjawab benar disebut tingkat kesukaran atau taraf sukar.

(2) Daya Pembeda, daya pembeda soal yang baik adalah butir soal yang dapat membedakan antara kelompok atas (rajin belajar) dan kelompok bawah (malas belajar). Daya pembeda soal dapat diukur melalui selisih proporsi jawaban betul pada testee kelompok atas dan kelompok bawah.

(3) Fungsi Distraktor, fungsi pengecoh terdapat pada tes objektif dalam bentuk alternatif pilihan jawaban (option).

b)   Bentuk soal Uraian

(1) Tingkat Kesukaran Soal, dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesukaran suatu soal.

(2) Daya Beda, indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal yang membedakan kelompok yang berprestasi tinggi (kelompok atas) dari kelompok yang berprestasi rendah (kelompok bawah) diantara para peserta tes.

c)    Analisis Perangkat Soal

Analisis perangkat soal dimaksud yaitu validitas dan reliabilitas instrumen. Instrumen yang berkualitas adalah instrumen yang valid dan reliabel.

Instrumen yang valid yaitu sahih, yang mampu mengukur sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sedangkan reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya yang memiliki daya keajegan yang tinggi.

(1) Pengujian Validitas Tes Hasil Belajar, validitas suatu instrumen didalamnya mempermasalahkan apakah tes atau instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang hendak diukur.

(2) Pengujian Tes Secara Rasional, validitas rasional diperoleh atas dasar hasil pemikiran, atau berdasarkan hasil pemikiran yang logis. Untuk dapat mengetahui bahwa instrumen alat ukur tersebut sudah memiliki validitas rasional atau belum maka dapat dilakukan melalui validitas isi dan validitas konstruk (susunan).

(a)    Validitas Isi, untuk mengetahui sejauh mana suatu tes mampu mengukur tingkat penguasaan terhadap isi atau materi tertentu sesuai dengan tujuan pengajaran

(b)    Validitas Konstruk, adalah untuk mengetahui sejauh mana butir-butir instrumen mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual

(3) Pengujian Validitas Item Tes Hasil Belajar, validitas butir dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebuah item yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totaliats.

(4) Pengujian Realibilitas Tes Hasil Belajar, uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepercayaan atau konsistennya dalam mengukur sehingga dapat ditentukan apakah tes hasil belajar yg disusun telah memiliki daya keajegan atau kepercayaan yang tinggi, sehingga instrumen (tes hasil belajar) yang disusun dapat dikatakan reliabel yakni mempunyai tingkat konsisten hasil ukur atau dapat mengukur keadaan yang sebenaranya dari keadaan siswa atau subyek yang diukur.

 

2.    Pengolahan Hasil Penilaian Tes Hasil Belajar

a.   Pengolahan Hasil Penilaian Tes Tertulis

Hasil penilaian tes tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil tes yang diikuti, apakah itu pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, jawaban singkat, uraian. Teknik pemberian skornya sebagai berikut:

1)  Tes Bentuk Pilihan Ganda

Ada 2 cara menskor tes bentuk pilihan ganda, yaitu: pertama tanpa menerapkan sistem denda, dan yang kedua adalah dengan menerapkan sistem denda

2)  Tes bentuk jawaban singkat dan menjodohkan Pemberian skor untuk kedua bentuk tes ini umumnya tidak memperhitungkan sangsi berupa denda.

3)  Tes obyektif bentuk matching, fill in, dan completion, perhitungan skor akhirnya pada umumnya tidak memperhitungkan sistem denda

4)  Tes Uraian

Biasanya tes uraian menggunakan sistem bobot ( weight )  yang diberikan untuk setiap butir soal, atas dasar taraf kesukarannya, atau atas dasar banyak sedikitnya unsur yang harus terdapat dalam jawaban.

 

b.   Pengolahan Hasil Penilaian Unjuk Kerja

Berdasarkan hasil penilaian unjuk kerja siswa maka diperoleh data atau sekor yang menunjukan kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti praktik sholat, praktik membaca Al-Qur’an, praktik berwudhu, dan lain-lain.

 

2

Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul

1.    Analisis butir soal

2.    Analisis butir soal secara kualitatif

3.    Analisis butir soal secara empirik

4.    Validitas dan reliabilitas instrument

3

Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran

1.      Analisis butir soal

2.      Fungsi distraktor pada tes obyektif

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

  PENERAPAN STRATEGI QSH   SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MAPEL AKIDAH AKHLAK KELAS IV MI TARBIYATUL   ISLAMIYAH WINONG...