RESUME AKIDAH DAN RUKUN IMAN 2

 

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

 

A.  Judul Modul           : AKIDAH DAN RUKUN IMAN

B.  Kegiatan Belajar : Iman Kepada Malaikat dan Hari Akhir (KB2)

C.  Refleksi

NO

BUTIR REFLEKSI

RESPON/JAWABAN

1

Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi

1.    Iman Kepada Malaikat

a.    Pengertian malaikat Allah

Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti ‘risalah’ atau ‘mengemban amanat’. Dari makna tersebut malaikat berarti utusan Allah yang dengan patuh dan tunduk mengemban semua amanat Allah yang diberikan kepadanya.

Allah menganugerahkan kepada malaikat akal dan pemahaman serta menciptakan bagi mereka naluri untuk taat. Allah juga memberi mereka kemampuan untuk berbentuk dengan berbagai bentuk serta kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat.

Fungsi malaikat hanyalah tunduk dan patuh kepada ketentuan Allah. Malaikat tidak memiliki kekuatan untuk menyangkal atau durhaka. Dalam hal ini al-Qur’an surat at-Tahrim (66): 6). menyatakan:

 

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. at-Tahrim (66): 6)

Dalam Al Quran menggambarkan sifat dan tugas malaikat antara lain:

1)   malaikat senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah,

2)   diantara Malaikat ada yang bertugas menyampaikan wahyu,

3)   disebutkan juga bahwasanya malaikat membantu dalam pertempuran,

4)   ada di antara malaikat yang menyampaikan berita gembira terhadap orang beriman bahwasannya dia akan masuk surga,

5)   Malaikat akan datang membantu orang yang sabar dan bertakwa,

6)   Malaikat Juga digambarkan sebagai tantara yang tidak terlihat,

7)   Malaikat Juga disebutkan sebagai pengiring manusia, dan lain sebagainya (Sirait, 2013:70-71)

b.    Pengertian iman kepada malaikat Allah

Mengimani malaikat Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan salah satu makhluk-Nya yang bernama malaikat yang memiliki sifat-sifat tertentu dan tugas-tugas tertentu. Di antara sifat sifat malaikat adalah selalu patuh kepada Allah dan tidak pernah durhaka kepada-Nya.

Dari jumlah malaikat yang banyak tersebut ada sepuluh yang hendaknya diketahui oleh seorang muslim beserta dengan tugas tugasnya :

1)        Malaikat Jibril, tugasnya adalah menyampaikan wahyu kepada para Nabi.

2)        Malaikat Mikail, tugasnya membagikan rezki.

3)        Malaikat Israfil, tugasnya meniup terompet pada hari akhir sebagai tanda datangnya qiamat.

4)        Malaikat Izrail, tugasnya mencabut nyawa.

5)        Malaikat Raqib, tugasnya mencatat amal baik manusia.

6)        Malaikat Atid, tugasnya mencatat amal buruk manusia.

7)        Malaikat Munkar, tugasnya menanyai manusia di alam kubur.

8)        Malaikat Nakir, tugasnya menanyai manusia di alam kubur.

9)        Malaikat Malik atau Zabaniyah, tugasnya menjaga neraka.

10)    Malaikat Ridwan, tugasnya menjaga surga.

c.    Hukum dan Dalil Beriman kepada Malaikat

Iman kepada malaikat hukumnya adalah wajib, dan merupakan rukun kedua dari rukun iman yang enam. Tidak sah dan tidak sempurna iman seseorang tanpa mengimani malaikat. Allah berfirman di dalam al-Qur’an surat Al-Baqarah (2): 177:5

 Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi”

d.    Bagaimana Cara Beriman Kepada Malaikat?

Ada dua bentuk iman kita kepada malaikat, yaitu iman kepada malaikat secara global dan iman kepada malaikat secara terperinci.

1)   Iman kepada Malaikat secara global meliputi dua hal:

a)    Mengakui wujud (adanya) malaikat,

b)   Posisi yang ditempati malaikat adalah semata-mata karena (kehendak) Allah.

2)   Iman kepada malaikat secara rinci, meliputi:

a)    Iman kepada malaikat terkait dengan materi penciptaanya, bahwa malaikat diciptakan dari cahaya.

b)   Mengenai jumlahnya, kita percaya bahwa malaikat banyak jumlahnya dan tidak ada yang mengetahui jumlah pastinya kecuali Allah.

c)    Nama-namanya, kita wajib percaya dengan nama nama malaikat yang disebutkan oleh allah dalam al-Qur’an atau yang dikhabarkan oleh Rasulullah saw.

d)   Sifat sifat malaikat, bahwa malaikat diciptakan nyata memiliki jisim, bahwa malaikat memiliki sayap, bahwa malaikat dapat menyerupai makhluk lain, bahwa malaikat tidak butuh makan dan minum, malaikat bias meninggal, malaikat beribadah kepada Allah. Dan diantara sifat ibadahnya adalah: terus menerus tanpa putus, ikhlas, selalu taat dan tidak pernah maksiat, tawadhu’.

e)    Kewajiban manusia kepada malaikat, meliputi, yakin dan percaya kepada malaikat, mencintai dan memuliakan malaikat, tidak mencaci malaikat, menyukai apa yang disukai malaikat.

e.    Hikmah Beriman kepada Malaikat Allah

Beberapa hikmah beriman kepada malaikat Allah, yaitu:

a)    Seseorang akan terhindar dari keragu-raguan tentang kitab suci yang diberikan Allah Swt. kepada para nabi, karena diyakini bahwa semua itu berasal dari Allah Swt.

b)   Seseorang akan terhindar dari keputus asaan, karena para malaikat senantiasa memberikan semangat dan dorongan kepadanya,

c)    Seseorang akan menjadi lebih berhati-hati dalam berbuat, karena ada malaikat yang mencatat semua perbuatan yang dikerjakan.

 

2.    Iman kepada Hari Akhir

a.    Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir merupakan aspek akidah dan terkait dengan iman kepada yang ghaib. Yang dimaksud dengan hari akhir adalah hari kiamat, hari dimana manusia dibangkitkan dari kuburnya untuk dilakukan perhitungan amalnya dan diberikan balasan perbuatannya, jika perbuatannya baik dibalas baik (pahala) jika perbuatannya jelek dibalas jelek (dosa dan siksa) yang selanjutnya dari perhitungan amal tadi ditentukan balasannya apakah surga atau neraka.

Iman kepada hari akhir ini setidaknya meliputi tiga aspek penting yaitu: Al-Ba’tsu (dibangkitkan dari kubur), Al-Hisab wal Jaza’ (perhitungan amal dan balasannya), serta Al-Jannah wa an-Nar (surga dan neraka). Hari akhir disebut juga dengan hari kiamat atau Yaumul Ba’ats (hari kebangkitan). Yaumul Mahsyar yaitu (hari dikumpulkannya manusia dipadang mahsyar) disebut juga Yaumul Mizan (hari pertimbangan amal) atau disebut juga Yaumul Hisab (hari perhitungan amal hari akhir) disebut juga dengan Yaumul jaza (hari pembalasan). (Sirait: 2013)

b.    Posisi iman kepada hari akhir

Di dalam al-Qur’an ada 2 hal terkait dengan keimanan yang banyak dibahas yang pertama adalah uraian tentang keesaan Allah serta pembuktian tentang keesaan Allah.

c.    Percaya kepada hari akhir merupakan prinsip agama

Hari kiamat adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur untuk mempertanggung jawabkan seluruh amal perbuatannya di hadapan Allah. Dengan meyakini hari kiamat maka hal ini bisa mencegah kita untuk selalu menghindarkan diri dari perbuatan buruk karena kita sadar bahwa nanti kita akan dituntut di hadapan Allah untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita.

Aspek keimanan yang masuk dalam lingkup iman kepada Hari akhir yang pertama adalah Al-Ba’tsu. Al-Ba’tsu adalah dibangkitkannya manausia dari kematian di hari kiamat kelak. Kebangkitan dari kematian pada hari kiamat kelak atau yang disebut dengan alba’tsu, adalah benar adanya yang didasarkan dari dalil-dalil Al-Qur’an as-sunnah serta ijma’ para ulama.

Para ulama bersepakat tentang kebenaran hari akhir juga kebangkitan manusia dari kuburnya di hari akhir kelak. Hal kedua yang terkait dengan iman kepada hari akhir adalah iman dengan hisab dan jaza’, yaitu perhitungan amal perbuatan manusia dan pembalasan atas perbuatan-13 perbuatan manusia. Hal ini juga benar adanya didasarkan pada dalil-dalil dari Al-Qur’an sunnah serta ijma’ para ulama.

Hal ketika yang juga berkaitan dengan iman kepada hari akhir adalah percaya tentang adanya surga dan neraka sebagai tempat kembali yang abadi bagi makhluk.

Surga adalah tempat dari segala kenikmatan yang dijanjikan oleh Allah bagi hamba-hambanya yang Mukmin yang bertaqwa yang beriman dengan segala sesuatu yang wajib diimani serta senantiasa taat kepada Allah dan rasulnya ikhlas karena Allah mengikuti Rasulullah di dalamnya ada bermacam-macam kenikmatan kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata belum pernah didengar oleh telinga bahkan belum pernah terbersit dalam hati manusia.

Sedangkan Neraka adalah tempat yang berisi dengan siksa yang dijanjikan dan disediakan Allah bagi orang-orang kafir orang-orang obrolin orang-orang yang mengingkari Allah dan dan menentang Rasul Nya di dalamnya bermacam-macam siksa siksa yang belum pernah terbesit dalam hati manusia.

Disamping tiga hal yang disebutkan di atas ada beberapa hal yang terkait dengan iman dengan hari akhir yaitu iman dengan segala sesuatu yang terjadi setelah mati diantaranya adalah:

1)   Fitnatul Qobri atau fitnah kubur yaitu pertanyaan kepada mayit setelah dikuburkan tentang siapa Tuhannya Apa agamanya dan siapa nabinya, maka bagi orang-orang yang beriman dapat menjawab pertanyaan tersebut

2)   Siksa dan nikmat kubur. Adapun siksa kubur diberikan atau untuk orang-orang yang zalim orang-orang munafik dan orang-orang kafir. Sedangkan nikmat kubur diberikan kepada orang-orang Mukmin.

Iman kepada hari akhir ini meliputi iman kepada segala hal yang akan terjadi kelak setelah manusia meninggal, dan ada urut-urutan kejadian di dalamnya, yakni :

1)   Mati, mati adalah berpisahnya Ruh dari raga, berpisahnya anak dari orang tua dan dunia yang fana ini.

2)   Kubur Setelah manusia meninggal maka dikuburkan, dimpat yang sempit dan gelap gulita. Di dalam kubur orang yang meninggal akan ditanya sebagaimana telah diterangkan pada pembahasan sebelumnya, juga di dalam kubur ada nikmat kubur bagi orang mukmin yang beramal sholeh, sebaliknya orang yang kafir akan mendapatkan siksa kubur.

3)   Al-Ba’tsu wal Hasyru (Dibangkitkan dan dikumpulkan)

Setelah kiamat terjadi maka manusia akan dibangkitkan (dihidupkan) kembali inilah yang disebut al-Ba’tsu. Kemudian dikumpulkan di padang mahsyar dalam keadaan seperti ketika dilahirkan, tanpa pakaian tanpa alas kaki. Inilah al-Hasyru.

4)   Al Hisab (Perhitungan Amal)

Setelah dikumpulkan maka dilakukan perhitungan amal dan pembalasan semua perbuatan manusia selama di dunia, serta diserahkan buku catatan amalnya.

5)   Shirath, yaitu Jembatan/jalan yang membentang di atas neraka menuju surga. Namun demikian tidak semua manusia dapat melewatinya, hanya orang orang yang ahli surga yang dapat melewatinya.

6)   Surga dan Neraka

Bagi orang muslim, mukmin dan sholeh yang pahala amal sholehnya lebih banyak dari dosanya akan menjadi ahli surga. Sebaliknya orang yang kafir dan banyak dosanya akan masuk neraka

d.    Hikmah iman kepada hari akhir

Hikmah yang besar beriman kepada hari akhir diantaranya adalah:

1)   cinta di dalam melakukan ketaatan serta senantiasa menjaga perilaku taat dengan mengharap pahala untuk bekal di hari akhir

2)   takut untuk melakukan perbuatan maksiat serta Ridho meninggalkan perbuatan tersebut karena takut akan siksa Allah di hari kiamat kelak.

3)   sebagai hiburan bagi orang mukmin atas apa yang telah dilewatkan nya di dunia bahwasanya kelak di akhirat dia akan mendapatkan nikmat dan pahala.

4)   Bantahan Bagi Orang Yang Meragukan Kebangkitan di Hari Akhir

Sebagaimana diungkapkan di atas bahwa ada di antara manusia yang mengingkari kebenaran hari akhir bukan hanya manusia manusia zaman sekarang tetapi umat-umat terdahulu bahkan pada masa nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad ada di antara manusia yang mengingkari tentang kebenaran hari akhir.

Adapun dalil Al-Qur’an yang menyebutkan bantahan terhadap orang-orang yang mengingkari kebangkitan kelak di hari akhir adalah Firman Allah dalam Quran surat alIsra’ ayat 49-52;

Artinya: Dan mereka berkata: “Apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?” Katakanlah: “Jadilah kamu sekalian batu atau besi, atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu”. Maka mereka akan bertanya: “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah: “Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama”. Lalu mereka akan menggelenggelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah: “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”,yaitu pada hari Dia18 memanggil kamu, lalu kamu mematuhiNya sambil memujiNya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.[al Isra`/17:49-52].

Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kebenaran hari akhir bahwasanya Allah kuasa untuk menghidupkan yang telah mati seperti kisah orang yang terbunuh yang menjadi sebab perselisihan Bani Israil yang kemudian Allah memerintahkan untuk menyembelih seekor sapi, kemudian mereka memukulkan dengan sebagian daging dari sapi itu agar orang yang meninggal itu hidup kembali dan mengabarkan siapa yang membunuhnya hal ini termuat di dalam al-Qur’an surat AlBaqarah ayat 72

 

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.”

Sedangkan dalil rasional bisa kita lihat dari 2 hal:

1)   Sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya diciptakan tanpa permulaan maka yang maha kuasa untuk menciptakan sesuatu tanpa permulaan maka akan sangat mampu untuk mengulanginya atau mengembalikannya.

2)   Bahwasanya bumi itu bisa menjadi mati (kering kerontang) tidak ada tumbuhan hijau di atasnya, maka kemudian Allah menurunkan hujan maka kemudian tumbuhlah tumbuhan-tumbuhan hijau. Maka Allah Yang Maha kuasa untuk menghidupkan bumi mampu pula untuk menghidupkan yang mati

2

Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul

1.     Cukup jelas

3

Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran

1.     Tanda – tanda hari kiamat

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

  PENERAPAN STRATEGI QSH   SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MAPEL AKIDAH AKHLAK KELAS IV MI TARBIYATUL   ISLAMIYAH WINONG...