RESUME ILMU KALAM 2 (Tauhid)

 

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

 

A.      Judul Modul              : ILMU KALAM

B.       Kegiatan Belajar       : Tauhid (KB 2)

C.       Refleksi

NO

BUTIR REFLEKSI

RESPON/JAWABAN

1

Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi

1.     Definisi Tauhid

Tauhid artinya mengesakan Tuhan. Tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Artinya, menghambakan diri hanya kepada Allah secara murni dan konsekuen dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepada-Nya. Untuk inilah sebenarnya manusia diciptakan Allah, dan sesungguhnya misi para Rasul pertama sampai terakhir adalah untuk menegakkan tauhid.

Tauhid merupakan perintah Allah yang paling utama dan pertama. Allah berfirman :

 Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa: [4]: 36).

Berdasarkan pada pentingnya peranan tauhid dalam kehidupan manusia, maka wajib bagi setiap muslim mempelajarinya. Karena tauhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahwa pencipta alam semesta ini adalah Allah; bukan sekedar mengetahui bukti-bukti rasional tentang kebenaran wujud (keberadaan)-Nya, dan wahdaniyah (keesaan)-Nya, dan bukan pula sekedar mengenal Asma’ dan Sifat-Nya. Iblis mempercayai bahwa Tuhannya adalah Allah; bahkan mengakui keesaan dan kemahakuasaan Allah. Juga kaum jahiliyah kuno juga meyakini bahwa Tuhan Pencipta, Pengatur, Pemelihara dan Penguasa alam semesta ini adalah Allah. Namun, kepercayaan dan keyakinan mereka itu belumlah menjadikan mereka sebagai makhluk yang berpredikat muslim, yang beriman kepada Allah.

2.     Kedudukan Tauhid

a.    Tauhid adalah Tujuan Penciptaan Manusia

Allah berfirman dalam QS. Adz-Dzariyat [51]: 56

 Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.”

Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia di dunia ini hanya untuk beribadah kepada Allah saja, bukan untuk bermain-main dan bersenang-senang belaka, sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya: “Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian.” (QS. al-Anbiya’ [21]: 16-17)

b.    Tauhid Adalah Tujuan Diutusnya Para Rosul

Allah berfirman dalam QS. an-Nahl [16]: 36

Artinya: “Dan sungguh Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah, dan jauhilah Thaghut itu’… (QS. an-Nahl [16]: 36)

Makna dari ayat ini adalah bahwa para Rasul diutus oleh Allah untuk mengajak kaumnya untuk beribadah hanya kepada Allah semata dan tidak memepersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

c.    Perilaku Bertauhid

Mengenai perilaku orang bertauhid (mengesakan Tuhan) diterangkan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al- Ikhlash [112]: 1-4 :

 Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa (1), Allah tempat meminta segala sesuatu (2), (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, (3) Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Keesaan Tuhan adalah konsep sentral dalam akidah Islam. Manusia yang meyakini keesaanTuhan tidak akan merasa takut atau bergantung pada apa pun selain Allah; dia adalah manusia yang percaya diri, sekaligus rendah hati.

Manusia yang bertauhid tidak terlalu terpengaruh dengan perubahan-perubahan duniawi yang sifatnya fana, relatif, dan sementara ini. Sebab, dia bergantung sepenuhnya pada Yang Mahamutlak. Dia yakin bahwa semua berasal dari Yang Maha Esa dan pada akhirnya akan kembali kepada-Nya. Jika terkena musibah, dia menerimanya dengan sabar tanpa larut dalam kesedihan. Jika mendapat anugerah, dia menikmatinya dengan penuh syukur tanpa terjebak dalam kesombongan.

Manusia yang bertauhid juga dengan sendirinya akan berakhlak baik dan menebar manfaat pada sesama. Sebab, akhlak menjadi ukuran baik-buruknya keimanan seseorang kepada Allah Yang Maha Esa itu.

3.     Syirik; Perusak Tauhid

a.    Makna Syirik

Syirik yaitu sikap menyekutukan Allah secara zat, sifat, perbuatan, dan ibadah. Adapun syirik secara dzat adalah dengan meyakini bahwa zat Allah seperti zat makhluk-Nya. Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut musyrik. Firman Allah SWT dalam QS. an-Nisa [4]: 48

 

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisa [4]: 48)

Diriwayatkan oleh shohabat Jabir r.a. bahwa : “Barangsiapa menemui Allah dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikitpun, pasti masuk surga. Sedangkan barangsiapa menemui-Nya dalam keadaan berbuat sesuatu kesyirikan kepada-Nya, pasti masuk neraka.” (HR. Muslim)

Kandungan pada ayat-ayat dan hadis-hadis di atas:

1)   Syirik adalah perbuatan dosa yang harus ditakuti dan dijauhi.

2)   Riya termasuk perbuatan syirik.

3)   Riya termasuk syirik ashghor (kecil).

Jadi syirik terbagi menjadi 2 macam; yaitu syirik akbar (besar) dan Syirik asghor (kecil). Perbedaan di antara keduanya yaitu:

1)   Syirik akbar (besar) menghapus semua/seluruh amal kebajikan, sedangkan syirik ashghar (kecil) hanya menghapuskan amalan yang disertainya saja.

2)   Syirik akbar mengakibatkan pelakunya kekal di dalam Neraka, sedangkan syirik ashghor tidak sampai demikian.

3)   Syirik akbar menjadikan pelakunya keluar dari Islam, sedangkan syirik ashghor tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.

4)   Syirik ashghor ini adalah perbuatan dosa yang paling dikhawatirkan oleh Rosululloh SAW terhadap para shahabatnya, padahal mereka itu adalah orang-orang sholih.

b.    Bahaya Syirik

Di antara kerusakan dan bahaya akibat perbuatan syirik adalah :

1)   Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan

Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi. Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari makhluk Allah sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri kepadanya. Allah Swt berfirman:

 Artinya: “Beribadahlah dengan ikhlas kepada Allah, tanpa mempersekutukanNya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajj [22]: 31)

2)   Syirik adalah sarang khurafat dan kebathilan

Ahli sihir dan semacamnya menjadi laku keras, karena mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah.

3)   Syirik adalah kedhaliman yang paling besar

Yakni dhalim terhadap hakikat yang agung yaitu (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah).

4)   Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan

Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurofat dan mempercayai kebatilan, kehidupannya selalu diliputi ketakutan. Sebab dia menyandarkan dirinya pada banyak obyek yang anggap tuhan. Allah berfirman :

Artinya: “Akan Kami masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Dan tempat kembali mereka ialah neraka. Dan (itulah)seburukburuk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim”. (QS. Ali-Imran [3]: 151)

5)   Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat

Para pengikut syirik mengandalkan para perantara, sehingga meremehkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa dengan keyakinan bahwa para perantara akan memberinya syafa’at di sisi Allah.

6)   Syirik menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka

Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah [5]: 72

 

Artinya: “Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barang-siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orangorang zalim itu.” (QS. Al-Maidah [5]:72)

7)   Syirik memecah belah umat

Sebagaimana firman Allah Swt dalam (QS. Ar Ruum [30]: 31-32)

Artinya: “dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta laksanakanlah salat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (31) yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka (32).” (QS. Ar Ruum [30]: 31-32)

c.    Sebab-sebab Syirik

Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu:

1)   Kebodohan

Masyarakat sebelum datangnya Islam (jahiliyah) tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah sehingga cendrung berbuat syirik. Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan kecendrungan berbuat syirik semakin kuat.

2)   Lemahnya iman

Seorang yang imannya lemah cendrung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah yang tidak kuat, dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang.

3)   Taklid (ikut-ikutan secara membabi-buta)

Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang mereka.

Artinya: “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah.” Mereka menjawab, “(Tidak!) Kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami (melakukannya).” Padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun, dan tidak mendapat petunjuk” [QS. Al-Baqarah (2): 170]

 

2

Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul

1.     Tauhid merupakan perintah Allah yang paling utama dan pertama.

3

Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran

1.     Kebodohan salah satu penyebab fundamental munculnya perilaku syirik

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

  PENERAPAN STRATEGI QSH   SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MAPEL AKIDAH AKHLAK KELAS IV MI TARBIYATUL   ISLAMIYAH WINONG...