RESUME AKIDAH DAN RUKUN IMAN 3

 

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

 

A.  Judul Modul           : AKIDAH DAN RUKUN IMAN

B.  Kegiatan Belajar : Hakikat Iman Kepada Kitab dan Rasul Allah (KB 3)

C.  Refleksi

NO

BUTIR REFLEKSI

RESPON/JAWABAN

1

Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi

1.     Iman Kepada Kitab Allah

a.    Pengertian Iman Kepada Kitab Allah

Kitab dalam Bahasa Arab dengan bentuk Pluralnya Kutub, merupakan bentuk musytaq dari kata kerja “kataba” yang memiliki arti “ dhomma syaiu ba’duhu ila ba’din. (mengumpulkan sesuatu sebagian dengan bagian yang lain).

Gaya bahasa Al-Qur’an dalam menerangkan Tentang Kitab-Kitab Allah:

1)   Allah menyebut dengan Al-Kutub, seperti di dalam QS. Al-Baqarah [2]:285 :

“Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Dan mereka berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali." Al-Baqarah[2]:285

2)   Allah Menyebutnya juga dengan Al-Kitab, yang memiliki arti sama dengan kutub, Al-Baqarah [2]:189 :

“…tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumahrumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”. AlBaqarah [2]:189

3)   Disebut juga “Az-Zubur” dan zabur. Az-Zubur merupakan bentuk plural dari kata zabur, seperti dalam al-Anbiyā 105:

dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh”.

4)   Disebut dengan “Suhuf” seperti dalam QS. Thāhā ayat 133

dan mereka berkata: "Mengapa ia tidak membawa bukti kepada Kami dari Tuhannya?" dan Apakah belum datang kepada mereka bukti yang nyata dari apa yang tersebut di dalam Kitab-Kitab yang dahulu?

Iman kepada kitab-kitab Allah maksudnya kita harus yakin dan percaya sepenuh hati tentang adanya kitab Allah yang diturunkan kepada umat manusia lewat para Rasul. Adapun 4 kitab yang wajib kita percayai, yakni: Kitab Taurat (melalui Nabi Musa a.s); Zabur (melalui Nabi Daud a.s); Injil (melalui Nabi Musa a.s);  Qur’an (melalui Nabi Muhammad saw).

Dalam al-Qur’an urat Ali-Imran ayat 2 – 3 disebutkan:

“Allah, tidak ada Tuhan selain Dia; Yang Maha hidup Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya. Dia menurunkan kitab al-Qur’an kepadamu Muhammad, yang mengandung kebenaran, membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil”. (QS Ali Imran: 2-3)

Al-Qur’an adalah kitab Allah yang terakhir diturunkan. Tidak ada lagi wahyu yang datang kemudian. Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan. Menurut istilah, al-Qur’an berarti firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw, dengan perantaran Malaikat Jibril sebagai pedoman hidup manusia.

Peristiwa turunnya al-Qur’an disebut Nuzulul Qur’an yang terjadi pada malam 17 ramadhan tahun ke-40 dari kelahiran Nabi Muhammad, bertepatan dengan 6 Agustus 610 M di Gua Hira yakni surat al-‘Alaq ayat 1-5;

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.

Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Dalam kitab al-Qur’an terdapat 6236 ayat yang terhimpun dalam 114 surat dan 30 juz yang biasanya dibagi ke dalam surat makiyah dan madaniyah.

Wahyu yang terakhir diturunkan adalah ketika nabi Muhammad saw sedang melaksanakan haji wada’, yakni ayat ke 3 surat al-Maidah

 

Artinya: …pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agama kamu dan telah Ku-cukupkan kepada mu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridoi Islam itu menjadi agama bagimu.

b.    Hukum Iman Kepada Kitab Allah

Hukum beriman kepada Kitab Allah adalah Wajib, bahkan sangat diwajibkan karena mengingkarinya bisa merusak keimanan

Dasar dasar iman kepada kitab Allah dengan beberapa bentuknya, antara lain:

1)   Allah mengabarkan Bahwa Allah telah menurunkan Kitab kepada Utusan-Nya (QS. Al-Baqarah (2): 213).

Allah mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.

2)   Perintah langsung agar beriman kepada Kitab Allah (QS. An-Nisa (4): 136)

3)   Allah memberitahukan bahwa iman kepada Kitab Allah adalah kebaikan (QS. AlBaqarah (2): 177)

4)   Allah memberitahukan bahwa Nabi dan Orang mukmin beriman kepada Kitab Allah. QS. Al-Baqarah (2): 285

5)   Allah menegaskan bahwa inkar kepada Kitab adalah kesesatan yang nyata (QS. AnNisa (4): 13)

6)   Allah mengabarkan balasan bagi orang yang mendustakan kitab-kitabNya (QS. Al-Baqarah: 39;8)

c.    Hikmah Diturunkanya Al-Kitab

1)   Menjadi Hujjah bagi Makhluk

2)   Menunjukkan kembali kepada Tauhid bila menyimpang darinya

3)   Menghukumi dengan adil berdasar apa yang ada dalam Al-Kitab

4)   Meneguhkan dan bukti kebenaran Risalah.

d.    Implikasi Iman kepada Kitab Allah dalam kehidupan manusia

Seorang mukmin yang beriman dan meyakini kebenaran kitab Allah hendaknya pada diri mereka ada dua hal :

1)   Mengamalkan apa yang ada dalam Kitab Allah. Pengamalan ini meliputi 4 hal:

a)    Menjalankan perintah yang ada di dalamnya,

b)   Menjauhi larangan,

c)    Berakhlak dengan akhlak nyang ada didalamnya,

d)   Menyeru untuk mengajak untuk mempelajarinya.

2)   Mengagungkanya. Dalam hal ini meliputi; “khusyu”, “khudu’” dan “Buka’” (menangis) ketika membaca dan mendengarkannya

e.    Keyakinan seorang muslim terhadap kitab Taurat dan Injil yang ada sekarang

Sebagaimana menjadi keyakinan umat Islam dan dijelaskan pula dalam al-Qur’an bahwa orang Yahudi dan Nashrani telah merubah sebagian dari isi Taurat dan Injil. Maka sikap kita dalam menanggapi perkataan orang Yahudi dan Nasrani, yaitu tidak membenarkan dan tidak mendustakan tetapi mengatakan “Aku beriman kepada Allah dan Apa (Kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada kalian”

2.     Iman Kepada Rasul Allah

a.    Pengertian Rasul

Ada 2 hal yang saling terkait dan perlu kita ketahui, yaitu pengertian Nabi dan Rasul. Nabi adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah, tetapi tidak wajib menyampaikan kepada ummatnya. Rasul adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah Swt dan wajib menyampaikan kepada umatnya. Jadi perbedaannya terletak pada wajib/tidaknya menyampaikan wahyu yang diterima kepada ummatnya.

b.    Pengertian Iman Kepada Rasul Allah

Iman kepada Rasul artinya kita wajib percaya bahwa utusan Allah itu ada dan mereka semua adalah manusia pilihan Allah. Nabi dan Rasul Allah yang wajib kita ketahui dan juga waib diimani ada 25 orang, yaitu: Adam a.s, Idris a.s , Nuh a.s, Hud a.s, Shaleh a.s, Ibrahim a.s, Luth a.s, Isma’il a.s, Ishaq a.s, Ya’kub a.s, Yusuf a.s, Ayyub a.s, Zulkifli a.s, Syu’aib a.s, Musa a.s, Harun a.s, Daud a.s, Sulaiman a.s, Ilyas a.s, Ilyasa’ a.s, Yunus a.s, Zakaria a.s, Yahya a.s, ‘Isa a.s dan Muhammad saw.

Dari 25 rasul tersebut, di atara mereka ada yang disebut dengan Ulul Azmi, yakni: Nabi Nuh a.s, Nabi Ibrahim a.s, Nabi Musa a.s, nabi ‘Isa a.s, dan nabi Muhammad saw. Ulul Azmi adalah suatu gelar yang diberikan kepada para Rasul Allah yang memiliki ketabahan dan keuletan luar biasa dalam menyampaikan risalah yang diembannya.

Iman Kepada Rasul meliputi beberapa hal di dalamnya antara lain:

1)   Percaya dan membenarkan kenabian mereka, serta percaya dan membenarkan risalah yang mereka bawa. Dan bahwa itu adalah benar benar dari Allah

2)   Menghormati dan memuliakannya.

3)   Mengamalkan syariat rasul yang diutus kepada (masa) kita.

4)   Meyakini sepenuhnya keterjagaan mereka (dari kesalahan) dalam menyampaikan wahyu.

5)   Mengimani nama nama mereka sebagaimana yang disebutkan allah dalam al-Qur’an atau disampaikan oleh Rasulullah SAW

c.    Mu’jizat Rasul

Mu’jizat didefinisikan sebagai perkara yang diluar kebiasaan akal sehat manusia yang khusus diberikan kepada seorang Rasul sebagai bukti risalahnya. Maka percaya kepada rasul juga berarti percaya adanya mu’jizat yang diberikan Allah kepada UtusanNya. Daftar nama rasul dan mu’jizatnya yaitu :

d.    Sifat sifat Rasul

Akidah yang lima puluh, menyakini bahwa Allah memiliki 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan satu sifat jaiz, di tambah dengan sifat wajib rasul 4, sifat mustahil bagi rasul 4. Dan sifat jaiz bagi Rasul 1. Maka, genap 50. Secara singkat sifat – sifat Rasul yaitu:

e.    Tugas – tugas Rasul

Diantara tugas-tugas Rasul adalah:

1)   Menyampaikan Risalah (wahyu)

2)   Da’wah (menyeru) untuk beribadah dan menyembah kepada Allah

3)   Memberi kabar gembira (bagi orang yang beriman) dan memberi peringatan (bagi orang yang ingkar)

4)   Memperbaiki jiwa dan membersihkannya (mensucikannya)

5)   Meluruskan pikiran dan akidah yang menyimpang dan sesat

6)   Memberikan Hujjah

7)   Mengatur dan memimpin umat

f.     Hikmah Iman Kepada Rasul

1)   Memahami rahmad dan pertolongan Allah kepada hamba-Nya melalui diutusnya Rasul.

2)   Menumbuhkan rasa syukur kepada Allah akan nikmat yang besar ini (diutusnya Rasul)

3)   Menumbuhkan rasa cinta dan memuliakan Rasul

2

Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul

1.     Maksud dari kata “kataba” yang memiliki arti dhomma syaiu ba’duhu ila ba’din (mengumpulkan sesuatu sebagian dengan bagian yang lain)

3

Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran

1.     Nabi adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah, tetapi tidak wajib menyampaikan kepada ummatnya. Berarti wahyu hanya untuk pribadinya sebagai seorang Nabi,

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

  PENERAPAN STRATEGI QSH   SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MAPEL AKIDAH AKHLAK KELAS IV MI TARBIYATUL   ISLAMIYAH WINONG...